jpnn.com, MEDAN - Sekitar seribu driver ojek online di Medan berunjuk rasa di kantor Go-Jek kawasan komplek CBD Polonia, Kecamatan Medan Polonis, Kota Medan, Kamis (22/11).
Mereka mengutuk pemutusan mitra sepihak yang dilakukan perusahaan. Berbagai kelompok komunitas driver online sebelumnya sudah berkonvoi dari pusat Kota Medan. Sesampainya di lokasi tujuan mereka langsung berorasi.
BACA JUGA: Pengamat Nilai Skema Bisnis Go-Jek Lebih Matang
Para driver menuntut agar perusahaan bisa menerima banding masal yang diajukan para driver. Karena menurut mereka, pemutusan mitra yang dilakukan terkesan tidak beralasan. "Kami minta banding massal. Kami tidak cari kaya. hanya butuh makan untuk anak istri," kata salah seorang massa dari atas mobil komando.
Aksi unjuk rasa di Kantor Go-Jek sempat diwarnai kericuhan. Massa marah karena kantor manajemen tiba-tiba tutup. Mereka sempat melempari gedung dan sekuriti yang berjaga dengan air mineral kemasan gelas. Beruntung, pihak kepolisian masih dapat menenangkan diri.
BACA JUGA: Awas!!! Ada Penipuan Berkedok Go-Pay, Begini Modusnya
Pihak kepolisian yang melakukan mediasi memberikan izin sepuluh orang perwakilan pengunjuk rasa masuk ke dalam Kantor Manajemen Go-Jek untuk berdialog.
Massa juga menolak perekrutan pengemudi baru. Karena semakin banyak jumlah driver telah mengakibatkan persaingan tidak sehat di jalanan. “Kami minta banding masal bagi pengemudi yang hanya punya kesalahan ringan silahkan ada sanksi tidak ada bonus di Minggu pertama. Bukan malah merekrut driver baru," kata Koordinator aksi Joko Pitoyo.
BACA JUGA: Intip Manfaat Go-Deals, Layanan Terbaru Go-Jek
Hasil dari pertemuan dengan perwakilan Go-Jek, tampaknya mengecewakan massa. Mereka kemudian meluapkan emosi dengan membakar jaket dan helm.
Kabarnya pihak Go-Jek membutuhkan waktu seminggu untuk menyelesaikan masalah itu. Para driver pun dengan terpaksa harus menunggu. (pra/jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sri Mulyani Dorong Generasi Muda Buat Startup Seperti Go-Jek
Redaktur & Reporter : Adek