jpnn.com, JAKARTA - Aparat kepolisian mulai membubarkan kerumunan massa di berbagai daerah, untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) makin meluas. Aparat diketahui membubarkan massa dengan cara yang humanis.
Bukan dengan kekerasan memukuli massa menggunakan tongkat rotan, seperti potongan video yang diduga berasal dari sebuah negara di luar negeri. Salah satunya di India.
BACA JUGA: Duh, Polisi Geregetan Ada Sekumpulan Pemuda Main Biliar
"Kami melihat publik menyambut baik patroli humanis gabungan Polri dan TNI dalam membubarkan kerumunan massa untuk mencegah penyebaran virus covid-19," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan dalam pesan tertulisnya.
Berdasarkan hasil pemantauan dan penelitian Lemkapi di berbagai wilayah, kata dosen hukum kepolisian di Universitas Bhayangkara Jakarta ini, masyarakat cenderung menyambut baik dan menerima pendekatan yang mengedepankan sikap persuasif di lapangan.
BACA JUGA: Tolong, Stok Darah Menipis sejak Ada Social Distancing
Masyarakat sepenuhnya paham larangan berkerumun dilakukan Polri untuk mendukung kebijakan pemerintah, demi keselamatan agar terhindar dari virus corona.
"Kami melihat setiap kehadiran Polri datang membubarkan kerumunan massa, itu langsung dipatuhi masyarakat tanpa adanya penolakan," ucap mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini.
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis sebelumnya mengeluarkan maklumat Nomor: Mak/2/III/2020 untuk mendukung kebijakan pemerintah menekan laju penyebaran virus corona.
Polri juga mengancam akan menjerat warga yang tidak mengindahkan imbauan aparat penegak hukum dengan sanksi pidana, yakni Pasal 222, 216 dan 218 KUHP, jika tidak mengindahkan imbauan yang disampaikan.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia