Upaya Batik Artora Melestarikan Warisan Indonesia  

Senin, 02 November 2020 – 19:15 WIB
Perajin batik. Foto: Batik Artora

jpnn.com, JAKARTA - Batik tulis menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO pada 2009. Batik tulis merupakan salah satu teknik membatik yang paling terkenal di dunia.

Pembuatan batik tulis dilakukan secara manual menggunakan canting dan memakan waktu cukup lama sekitar dua sampai tiga bulan untuk satu kain.

BACA JUGA: Ini Cara Annisa Pohan Bantu Pengrajin Batik

Harga batik tulis ini terbilang cukup mahal karena proses pembuatannya yang rumit dan membutuhkan waktu yang lama.

Oleh karena itu, Batik Artora mendedikasikan sebagai salah satu pelaku usaha batik tulis yang menjunjung tinggi orisinalitas dan kualitas.

BACA JUGA: Dorong Kemajuan Perajin Batik Tulis Dengan Pembinaan dan Pelatihan

“Kami menjual batik tulis motif modern yang di mana tiap kainnya kami kurasi dengan sangat teliti,” kata Randy Kurniawan Santoso, pemilik Batik Artora, dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/11).

Randy mengatakan, proses kurasi yang dilakukannya secara menyeluruh, mulai dari pemilihan bahan baku, proses batik, dan quality control barang jadi.

BACA JUGA: Yang Terbaik Yang Terbatik, Jurus Gus Menteri Kampanyekan Batik di Masa Pandemi

“Dengan adanya kami sebagai kurator batik, kami harap kualitas batik tulis dapat dinikmati hingga genereasi mendatang,” ujar Randy.

Menurutnya, batik tulis sarat akan ketidaksempurnaan dalam proses pembuatannya. Hal ini sangat wajar mengingat prosesnya yang masih manual dan murni dikerjakan oleh tangan.

Penempatan warna yang tidak seharusnya, bekas pensil yang tidak terbatik, dan penempatan pola yang tidak tepat sering kali menjadi problem yang menganggu keindahan sebuah karya batik tulis.

"Kami melakukan proses kurasi dengan sangat serius dan teliti. Sehingga kami pastikan batik-batik yang kami tawarkan sangat jarang mengalami cacat atau ketidaksempuranaan,” jelasnya.

Selain memproduksi sendiri, Batik Artora bekerja sama dengan perajin -perajin daerah yang ahli dalam bidangnya dan memiliki kreatifitas yang mumpuni.

“Kami sering memberikan motivasi kepada pengrajin rekanan untuk tidak asal membuat batik, tetapi hendaknya memfokuskan diri pada kualitas proses dan detail motifnya, sehingga cacat pada kain dapat dihindari. Apalagi ini barang yang tidak murah, tentunya pelanggan wajib diberikan hasil yang berkualitas” tambah Randy.

Tak hanya menjadi kurator pertama di Indonesia dan menjual kain batik 100 persen batik tulis, Batik Artora juga berhasil meraih penghargaan Best in Authentic Batik Product pada 2019. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler