Upaya Indosat Dorong Lahirnya Developer Cilik

Minggu, 30 Agustus 2015 – 15:08 WIB
Trisula Dewantara, Group Head Corporate Communications Indosat dalam 'Kids & Teens Hackathon' yakni coding competition yang pesertanya berusia 7 hingga 15 tahun di Bintaro Entertainment Centre, Sabtu (29/8). Foto: ist

jpnn.com - JAKARTA - Indosat -perusahaan telekomunikasi anggota Grup Ooredoo, menggelar acara Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC). Kegiatan ini bertujuan mendorong terciptanya ekosistem digital Indonesia yang dibesarkan oleh anak bangsa sendiri.

 

Dalam rangkaian kompetisi yang sudah digelar ke-9 kali ini melombakan Kids & Teens Hackathon, berupa coding competition yang pesertanya berusia 7 hingga 15 tahun.

BACA JUGA: Garap Listrik, Korsel Siapkan Investasi Rp 80 Triliun

“Indosat menyadari bahwa teknologi kini sudah diperkenalkan kepada anak sejak usia dini sebagai alat yang mendidik serta sebagai sumber informasi. Dengan dilakukannya coding competition ini, kami berharap bakal lahir para developer aplikasi mobile cilik di Indonesia,” ujar Trisula Dewantara, Group Head Corporate Communications Indosat dalam keterangan resminya, Minggu (30/8).

BACA JUGA: Daging Sapi dan Ayam Meroket, Menteri Susi Jualan Ikan

Trisula menjelaskan, dalam kegiatan IWIC tersebut terpilih 3 jawara dari masing-masing kategori, yakni Pro dan Rokie. Untuk kategori Pro, sebagai juara pertama adalah Andika dengan karya bertajuk “Zombie Invasion”.

Kemudian berturut-turut juara kedua dan ketiga adalah Alif (“Quiz sejarah Indonesia”), dan Matthew (“Perjuangan untuk Merdeka”). Sedangkan untuk kategori Rokie, didaulat sebagai juara pertama adalah Angel Anle dengan karya “Kartu Ucapan Hari Merdeka”.

BACA JUGA: Fantastis, Investasi Properti Pekanbaru Capai Rp2,48 Triliun

Selanjutnya, arian Almerridho (“Melawan Penjajah”) sebagai juara kedua dan juara ketiga diraih oleh Hermawan Setiawan dengan karya “Lomba Panjat Tiang Listrik”.

"Kita berharap mereka yang mengikuti ajang kompetisi coding ini akan mampu menjadi pengembang profesional yang menciptakan segudang inovasi solutif," sambungnya.

Dikatakan Trisula, kedua kategori tersebut merupakan konsep terbaru pada pelaksanaan Kids & Teens Hackathon tahun 2015 yang mengusung tema Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70. Kali ini, Kids Coding Competition dibagi dalam dua kategori.

Pertama adalah kategori "Umum atau Rokie", di mana partisipannya merupakan anak-anak yang belum pernah belajar pemrograman. Sedangkan yang kedua adalah kategori "Pro". Yakni berisi anak-anak yang sudah pernah belajar coding sebelumnya.

Para pemenang mendapatkan hadiah berupa laptop, smartphone, dan voucher untuk kursus di Cody’s App Academy. Sedangkan juara pertama juga mendapatkan piala dari Walikota Tangerang Selatan.

"Belajar coding akan membuat anak kreatif, percaya diri, dan merasa berharga. Jika ingin sifat itu dibawa sampai dewasa, coding harus diperkenalkan kepada anak-anak kita sejak dini," ujarnya.

Trisula memaparkan, dalam kegiatan yang digelar di Bintaro Entertainment Centre kali ini ada sekitar 70 peserta yang berasal dari Jabotabek. Sebelum ikut lomba, para peserta dari kategori "Umum" akan dibimbing langsung oleh trainer profesional terlebih dahulu.

Mereka bakal dibekali dengan pengetahuan dasar tentang algoritma pemrograman, transformasi dasar dan pembuatan animasi. "Kelak anak-anak dan remaja Indonesia tidak lagi hanya menjadi konsumen, tetapi juga membuat dunia digital sebagai wadah baru untuk berkarya. Pada akhirnya semua upaya tersebut akan dapat meningkatkan  kualitas hidup masyarakat dan mendorong kemajuan bangsa kita,” tegasnya.

Kids & Teens Hackathon ini merupakan kategori terbaru dari rangkaian Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) yang tahun ini memasuki gelaran ke-9. Kategori baru lainnya adalah Mobile Web untuk developer, dan kategori Spesial yaitu “Apps for Woman” dan “Apps for Supporting Inbound Tourism”.

IWIC merupakan ajang kompetisi inovasi teknologi di bidang wireless yang diselenggarakan Indosat sejak tahun 2006. Kompetisi tahunan ini hadir kembali dengan menawarkan konsep unik dan berbeda dalam penyelenggaraannya.

Selain penajaman kepada inovasi, IWIC ke-9 secara konsisten akan mengasah jiwa entrepreneurship peserta dengan menggandeng Jakarta Founder Institute dan Crowdtivate sebagai mitra. (rl/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Susi: Untung Importir Garam Seperti Jualan Narkoba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler