Menteri Susi: Untung Importir Garam Seperti Jualan Narkoba

Sabtu, 29 Agustus 2015 – 19:21 WIB
jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti membeberkan alasan para importir merajalela dan susah diatur. Menurut Susi, para importir sudah ketagihan meraup untung berlipat-lipat dari garam. 

"Apalagi untungnya 200 persen kayak jualan narkoba, jadi ketagihan mereka. Ketagihan (untung banyak), akhirnya tidak mau setop impor," ujar Susi di kentornya, Jakarta, Sabtu (29/8).

BACA JUGA: Tak Digubris Kemendag, Menteri Susi Ancam Tak Urusi Petani Garam

Padahal, sambung Susi, ada ketentuan untuk para importir yang harus mereka taati. Mereka boleh impor asalkan menyerap garam petani. Namun, kenyataan di lapangan para importir justru kerap merugikan para petani garam.

Pasalnya, mereka membanjiri pasar saat petani sedang panen. Alhasil, harga jual garam petani menjadi sangat murah. Petani garam juga tidak bisa memetik keuntungan usai panen.

BACA JUGA: Ini Penyebab Garuda Gagal Terbang ke Lhokseumawe

"Mereka beli dari luar Rp500, jualnya Rp1.500 di sini, masih untung Rp1.000. Kalau 1 juta ton, sudah berapa untungnya? Makanya petani kita miskin terus. Impor jadi petaka buat petani (garam) dan industri dalam negeri tidak akan tumbuh," kata Susi. (chi/jpnn)

BACA JUGA: Tahu Ekonomi Dunia Lesu, Kebijakan Pemerintah kok Kontraproduktif?

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: Moratorium TKI Tak Selesaikan Masalah Ekonomi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler