Upaya Klenik Caleg Raup Suara, Diolesi Minyak, Keris Kecil, dan Prabu Denum Sekar

Minggu, 14 April 2019 – 00:32 WIB
Bendera partai politik peserta pemilu 2019. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Percaya atau tidak, masih banyak caleg di pemilu 2019 yang menggunakan cara klenik sebagai perantara agar dirinya dipilih rakyat menjadi anggota legislatif. Ragamnya pun bermacam-macam. Dari dimantrai, diolesi minyak tertentu, menyimpan keris kecil hingga mendapatkan jimat dari sebongkah batu yang bernama Prabu Denum Sekar.
---
Segelas kopi dan sebungkus rokok menemaninya pagi itu di satu kedai kopi di Pekanbaru. Hari itu, Riau Pos (Jawa Pos) memang akan melakukan temu bual dengan salah seorang caleg DPRD Kabupaten Siak. Sebelumnya melalui pesan singkat WhatsApp (WA) Riau Pos pun sudah mengabarkan tentang liputan itu.

‘’Iya, saye sudah baca yang awak WA kan itu, saye senyum-senyum aje saat itu. Mengapa saye senyum-senyum, di zaman teknologi canggih sekarang ini masih ada juga orang yang percaya dengan hal-hal gaib dan berbau klenik itu ye,’’ ujarnya.

BACA JUGA: Bawaslu Larang Media Sosial Mengiklankan Peserta Pemilu Selama Masa Tenang

Dari ungkapannya, dia tidak melakukan tindakan-tindakan gaib atau klenik dengan mendatangi “orang pintar” atau dukun guna memuluskan dirinya mendapat suara dan meraih simpati masyarakat dalam pemilu legislatif 17 April mendatang.

BACA JUGA: Ustaz Abdul Somad Hanya Cerita ke Prabowo, tak Langgar Netralitas PNS

BACA JUGA: Dukung Prabowo, Ustaz Abdul Somad Diimbau Tahan Diri

Dirinya, dalam meraih simpati masyarakat lebih banyak turun dan bertemu dengan masyarakat. Disampaikannya jika diamanahkan duduk sebagai anggota dewan dia akan berjuang dan membantu masyarakat.

Namun, dia tidak menampik kalau hal-hal klenik dan berbau gaib itu masih banyak dilakukan orang. Dia sendiri pernah ditawarkan salah seorang kerabat untuk datang ke salah seorang “orang pintar” di Kepulauan Meranti. Kata kerabat itu guna membuka aura dirinya sebab banyak aura negatif yang pada dia. Namun, permintaan kerabat itu ditolaknya mentah-mentah.

BACA JUGA: Tina Toon dan Kirana Larasati Berjingkrak di Konser Putih Bersatu

‘’Itu syirik. Syirik itu dosa yang tidak akan diampuni Allah SWT. Makanya saya tolak dan saya katakan, kalau Allah SWT sudah menakdirkan saya duduk sebagai anggota dewan, maka jalan menuju ke dewan itu akan terbuka. Tidak perlu buka-buka aura segala,’’ tuturnya.

Di tempat yang sama, duduk pula salah seorang caleg untuk DPRD Kabupaten Bengkalis. Dia juga mengatakan pernah diminta mendatangi orang pintar guna memuluskan langkahnya duduk sebagai anggota dewan.

‘’Saya katakan, saya tidak mau. Itu perbuatan syirik,’’ ujarnya pendek.

Namun dia tidak menampik, kalau cara gaib ini banyak dilakukan masyarakat. Dia menuturkan, guna mendapatkan suara dan meraih simpati masyarakat dia melakukan rajutan tali silaturahim dengan mendatangi sanak keluarga, kaum kerabat dan sebagainya. Pola seperti ini dia pikir lebih efektif walau tidak 100 persen.

‘’Percuma juga datang. Dukun tu cuma satu suara, tempat keramat memang banyak suara, tapi kan ‘mereka’ tidak ikut mencoblos,’’ ujarnya sambil tertawa.

Caleg DPD RI Edy Ahmad RM menyatakan lebih memilih mendatangi langsung masyarakat dan melakukan berbagai macam strategi guna mendapatkan suara dan simpati masyarakat. Di antarnya, dengan membentuk tim baik tim independen maupun tim yang berafiliasi dengan caleg partai lain secara personal.

Di samping itu, Edy RM juga memanfaatkan teman, sahabat, keluarga yang ada di berbagai daerah. Apalagi, keluarga besarnya berasal dari berbagai daerah seperti Inhil, Inhu, Kampar, Pelalawan dan lain-lain. Menjawab apakah dirinya pernah diajak kawan atau kerabat untuk mendatangi “orang pintar” atau dukun, dia mengatakan kalau ajakan banyak sekali.

‘’Tapi saya lebih memilih dengan sesuatu yang masuk akal dan sesuai dengan ajaran agama aje,’’ ujarnya


Salah seorang caleg DPRD di Kabupaten Kampar, sebut saja inisalnya J. Untuk mendapatkan dukungan masyarakat J tidak hanya melakukan kampanye dengan cara memasang poster, baliho dan spanduk serta mendatangi satu per satu rumah masyarakat. Namun ada benteng diri dan bahkan jimat agar masyarakat terpikat dengan dirinya.

‘’Kita sudah berusaha mendekati masyarakat dengan berbagai cara dan tentunya target menang dan duduk di legislatif sebagai wakil rakyat. Memang untuk mencapai itu cukup berat dan susah, namun perlu pengorbanan yang kuat agar dipilih masyarakat,’’ ujarnya saat membuka cerita.

Ia menyebutkan, daerah pemilihannya merupakan daerah yang bukan basis dukungan partainya. Namun dirinya tetap maju di daerah itu, karena ingin membuktikan adanya dukungan dan ramalan dari “orang pintar”yang menyebutkan dirinya bisa duduk di dewan mewakili rakyat di dapilnya.

‘’Tapi saya tetap yakin, karena sudah diberitahukan oleh guru spiritual dan saya bisa menang,’’ ucapanya.

Ketika ditanya apa perisai yang digunakan maupun yang diberikan guru spiritualnya, J hanya tersenyum dan sambil berkelakar. ‘’Itu rahasialah, nanti saja kita buktikan di hari pencoblosan. Semua masyarakat akan memilih saya,’’ ungkapnya yakin.

Namun J juga menyebutkan, dirinya tidak hanya menggunakan jasa paranormal untuk membaca-baca mantra melalui peralatan kampanye yang disebar ke masyarakat, namun karena banyakanya lawan politik yang tidak sependapat dengan dirinya, tentu untuk membentengi dirinya perlu benda dan alat penangkisnya.

‘’Sekarang ini, mana lawan dan kawan kita tidak tahu. Bahkan saya pernah merasakan, ketika mendatangi salah satu warung dan meminum segelas air, di bagian atasnya panas namun di bagian bawah gelas yang saya pegang itu dingin. Namun tetap saya minum,’’ ujarnya mengisahkan pengalaman yang pernah terjadi pada dirinya.

Setelah meminum air itu, kata J, dirinya merasa aneh dan tidak enak badan dan dirinya langsung mendatangi penasihat spiritual yang sudah lama dikenalnyaa. Dan ternyata benar, J telah terkena hal gaib dan sejak itu dirinya diberikan benteng oleh penasihat spiritualnya agar menggunakan keris.

‘’Tapi keris ini sifatnya hanya untuk melindungi saya saja dari serangan gaib dari luar. Makanya ketika kita berani menggunakan hal-hal gaib dalam meraih dukungan masyarakat, tentu kita juga harus punya benteng yang kuat. Ya, jangan main-main kalau sudah menggunakan hal gaib, kita banyak sekali cobaan dan tantangannya dari luar sana,’’ turur J.

Hal lain diceritakan salah seorang tim sukses caleg yang tidak ingin menyebutkan dari dapil mana caleg itu bertarung. Dia mengungkapkan, pernah membawa atribut kampanye yang berisikan gambar dan nama caleg yang didukungnya kepada salah seorang “orang pintar”di salah satu daerah di Riau.

‘’Hampir ribuan lembar saya bawa. Saat itu “orang pintar”tadi minta waktu satu bulan memantrai alat peraga kampanye caleg tadi. Tapi waktu tidak memungkinkan lagi, sehingga kepada “orang pintar” itu hanya kami beri ratusan lembar alat peraga untuk dimantrai,’’ tuturnya.

Menjawab apa tujuannya alat peraga itu dimantrai, dia mengatakan tujuannya agar masyarakat yang melihat alat peraga kampanye yang berisikan gambar dan nama caleg tadi akan selalu terkenang dan teringat, sehingga saat hari H pemilihan, namanya dipilih masyarakat untuk dicoblos.

Di Kepulauan Meranti, salah seorang caleg asal daerah setempat menyebut dalam memperoleh suara maksimal berbagai cara akan dilakukan. Mulai dari menggunakan cara rasional, hingga melakukan cara yang dinilai tidak rasional.

BACA JUGA: Dukung Prabowo, Ustaz Abdul Somad Dinilai Langgar Netralitas PNS, Apa Sanksinya?

Tangan kanannya dihiasi tiga cincin dengan potongan batu akik berukuran besar dan sedang. Riau Pos pun menanyakan khasiatnya dari batu-batu cincin itu. Sambil tersenyum, lentik jari telunjuk langsung mengusap layar handphone pintar miliknya. Ia menunjukkan gambar batu berwarna hitam yang berada di layar handphone-nyaitu.

"Seperti ini. Namanya jimat Prabu Denum Sekar, gunanya untuk meningkatkan aura diri agar keberadaan kita disukai sama orang. Yang punya teman dari Klaten. Sudah saya mahar Rp1,5 juta, dalam waktu dekat akan tiba di Meranti," ujarnya.

Dijelaskannya doping spiritual dengan memiliki beberapa jenis jimat tidak mesti diyakini. Namun dalam menambah kepercayaan diri, memiliki jimat seperti itu sangat diperlukan.

"Terasa sekali. Saya ada jenis barang memiliki manfaat yang sama. Jika saya kenakan, sangat benar benar terasa. Ingin saja merasakan khasiat, mudah-mudahan, ya ini terbaik, "ujarnya.

Terkait isu adanya beberapa caleg yang menggunakan “orang pintar” untuk mendapatkan suara, salah seorang caleg dari Dapil 3 Andi Cahyadi mengatakan, dirinya tidak pernah mendatangi “orang pintar”. Menurutnya, untuk mendapatkan suara itu, cukup dengan mendatangi masyarakat.

"Kalau saya hanya mendatangi masyarakat di kedai-kedai. Menanyakan beberapa usulan dan persoalan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat terutama infrastruktur yang harus dibangun. Dan ini sudah saya lalukan dari dulu bukan saat ini saja," ujarnya.

Riau Pos sempat menghubungi salah seorang “orang pintar” yang tinggal di daerah perbatasan Sumbar-Riau, berinisial BD. Melalui telepon selulernya, BD mengakui ada beberapa caleg dari Kuansing yang datang ke kediamannya.

"Iya. Tapi saya tak bisa menyebutkan namanya. Ya, seperti biasa. Saya kasih minyak untuk dioleskan di alisnya saat akan berpergian. Minyak itu sudah saya masukan ayat. Artinya, kita hanya berdoa kepada Allah supaya orang lain tertarik saat melihat kita," kata BD.

BD juga menuturkan, selain caleg, calon kepala desa dari Kuansing juga banyak yang mendatanginya. "Ini bukan mantra. Saya hanya mendoakan supaya orang yang datang ini disenangi masyarakat banyak. Salah satu syaratnya dia harus membaca ayat yang saya kasih," beber BD.

Mengenai biaya, BD tidak pernah menetapkan tarif. Bahkan banyak masyarakat yang datang tanpa memberikan apa-apa. Hanya mengucapkan terima kasih. "Kalau tidak ada, saya tidak pernah minta. Bahkan ada yang datang cuma membawa gula dan kopi. Itu kan sedekah mereka," kata BD.

Para caleg di Kota Dumai punya cara sendiri untuk meraih suara pasti pileg pada 17 April mendatang. Para caleg di Kota Dumai kini mencari suara pasti lewat saksi bayangan. Mereka rela membayar mahal untuk saksi bayangan itu.

"Kalau kita bayar saksi dan ada surat keputusannya lebih aman dari masalah money politic," ujar salah seorang caleg yang enggan disebutkan namanya.

Dia mengatakan, membayar saksi bayangan lebih pasti suaranya dari pada melakukan “serangan fajar”, apalagi ke dukun. Kalau dengan saksi bayangan yang dicari setiap untuk TPS yang ada di dapil suara lebih terukur.

Dengan demikian suara di peroleh, hasil suara juga bisa dijaga dari kemungkinan adanya kecurangan. "Namun selain itu, saya tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat, menampung aspirasi mereka, membantu permasalahan masyarakat," ujarnya.

Terkait apakah dirinya ada mendatangi orang pintar atau dukun untuk menggalang suara. "Untuk apa melakukan seperti itu, sudah lah nanti tidak terpilih, menanggung dosa pergi ke dukun lagi, itu namanya sudah jatuh tertimpa tangga," ujarnya.

Menanggapi masih adanya caleg-caleg yang menggunakan cara-cara klenik untuk meraih simpati dan dukungan masyarakat, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Prof H Nazir Karim menyatakan perbuatan itu merupakan perbuatan yang melanggar syariat Islam dan sangat dilarang keras dalam ajaran Islam.

‘’Tindakan dengan mendatangi dukun, meminta bantuan kepada apapun selain Allah SWT adalah perbuatan syirik. Dosanya sangat besar, dan tindakan itu melanggar syariat Islam,’’ ujarnya menjawab Riau Pos.

Dia juga menuturkan, perbuatan itu juga merupakan perbuatan bathil. Perbuatan bathil ini adalah perbuatan yang tidak dibenarkan dalam ajaran agama Islam. Jika memang minta tolong, minta tolonglah kepada Allah SWT dan berusaha sedapaya upaya dengan mendatangi masyarakat dan menawarkan program-program kerja yang baik jika kelak terpilih.

‘’Kalau masih ada juga manusia yang percaya dan meminta bantuan kepada dukun, kepada batu dan sebagainya guna meloloskan dirinya untuk dipilih sebagai anggota dewan itu sama saja dengan perbuatan manusia di zaman jahiliah,’’ tuturnya lagi.

Sekarang yang perlu diperkokoh adalah akidah umat manusia, khsusunya ummat Islam. ‘’Saya tidak tahu kalau agama lain, dalam ajaran Islam perbuatan meminta bantuan selain kepada Allah SWT itu adalah perbuatan bathil dan syirik yang dosanya luar biasa besarnya. Saya berharap kepada caleg-caleg muslim tidak melakukan tindakan meminta bantuan selain kepada Allah SWT,’’ ujarnya.

Dia juga menyaran kepada caleg-caleg untuk berupaya semaksimal mungkin dengan melakukan berbagai macam cara dalam meraih dukungan masyarakat, akan tetapi cara-cara yang dilakukan itu tidak melanggar ketentuan undang-undang yang ada termasuk dalam ketentuan ajaran agama Islam.

‘’Masih ada waktu untuk melakukan sosialisasi ke tengah masyarakat. Dekati masyarakat dan berusaha lah semaksimal mungkin, jika memang sudah berusaha mintalah bantuan kepada Allah SWT, jangan meminta bantuan kepada yang lain. Hanya kepada Allah SWT tempat kita meminta bantuan dan pertolongan bukan kepada yang lain,’’ tutupnya. (ksm/yas/wir/fad/hsb/gem)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kekhawatiran Mahyudin Jelang Pesta Demokrasi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler