Upaya Membawa Kebaya ke UNESCO

Selasa, 09 Agustus 2022 – 08:36 WIB
Sejumlah wanita mengenakan kebaya sebagai hari Gerakan Nasional kembali ke Busana Indentitas Indonesia. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Dukungan untuk Gerakan Kebaya goes to UNESCO terus mengalir dari berbagai kalangan dan komunitas.

Forum Bhinneka Indonesia (FORBHIN) akan menyelenggarakan kegiatan bertajuk Kebaya berDansa pada 27 Agustus 2022 mendatang.

BACA JUGA: Griya Persada Convention Hotel Gelar Pawai Budaya 1.000 Kebaya: Untukmu Indonesiaku

Kegiatan itu hasil kerja sama dengan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) & Asosiasi Komunitas Musisi Indie Kreatif (ASKOMIK), Universal Line Dance (ULD), dan Central Park.

Dalam kegiatan tersebut direncanakan akan dihadiri tokoh-tokoh perempuan nasional seperti, Menlu Retno Marsudi, Mensos Tri Risma Harini, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang, Ketua DPR RI Puan Maharani, aktivis Yenny Wahid dan banyak lagi.

BACA JUGA: Geram! Kombes Bambang Instruksikan Tembak di Tempat

Menurut Ketua Umum FORBHIN, Karlina Puspa, kegiatan Kebaya berDansa terbagi dalam dua bentuk, yaitu Menari berpasangan (Dance Couple) dan menari bersama (Social Dance/Line Dance).

Kegiatan menari dilakukan dengan menggunakan kebaya.

BACA JUGA: Menikah, Karina Pakai Kebaya Karya Terbaiknya Bermotif Rumah Joglo

"Kegiatan Kebaya berDansa ini kami lakukan sebagai bagian dari kampanye kebaya agar bisa benar-benar terdaftar di UNESCO. Agar dunia bisa mengetahui bahwa kebaya milik Indonesia dan identitas perempuan Indonesia," ucap Karlina Puspa dalam siaran pers, Selasa (9/8).

Memeriahkan kegiatan tersebut, FORBHIN, PANDI dan ASKOMIK mengundang berbagai komunitas untuk ikut serta, sekitar 400 orang akan ikut terlibat dalam acara yang di gelar di Tribeca Park, Central Park itu.

Selain itu, Ketua Pelaksana Kebaya berDansa, Vicky Hidayat mengatakan bahwa kebaya merupakan busana yang di pakai sehari-hari, sehingga penggunaan terhadap kebaya bukan sesuatu hal yang baru dilakukan.

"Kebaya sudah sangat melekat di kehidupan kita, bukan terjadi setahun atau dua tahun ini."

"Oleh karena itu, kami ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa berdansa dengan memakai kebaya adalah suatu hal yang bisa dilakukan dalam situasi apa pun dan kegiatan mana pun," imbuh Vicky. 

Senada dengan FORBHIN, Ketua Umum ASKOMIK, Gatut Suryo mengibaratkan dansa dengan musik ibaratkan suami dengan istri, selalu berpasangan dan tidak mudah dilepaskan.

"ASKOMIK mendukung karena itu adalah sebuah satu kesatuan. Di sini melibatkan banyak sekali komunitas dansa dan musisi yang direpresentasikan dengan penggunaan kebaya", pungkas Gatut. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertiwi Indonesia Menggelar Aksi Dukung Kebaya Masuk UNESCO


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler