Upaya UNAIR Mengembangkan Teknologi Stem Cell Didukung Menkes Budi

Jumat, 29 Juli 2022 – 19:50 WIB
Pengembangan Stem Cell atau sel punca di Unair Surabaya. Foto: Humas Unair

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya tengah berupaya mengembangkan teknologi stem cell.

Stem cell atau sel punca merupakan teknologi pengobatan mutakhir yang aplikasi dan risetnya masih minim di tanah air.

BACA JUGA: Pernyataan soal Cacar Monyet dari Menkes Bikin Lega

Guna mendukung pengembangan teknologi itu, Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR baru saja menggelar webinar dan workshop Stem Cell Batch ke-17.

Rektor UNAIR Prof Mohammad Nasih berharap ada lebih banyak kolaborasi yang sinergis dalam upaya pengembangan sel punca.

BACA JUGA: Kubu Istri Ferdy Sambo Peringatkan Pengacara Keluarga Brigadir J, Keras!

Selain banyaknya manfaat medis yang bisa diberikan oleh pengembangan teknologi sel punca, muncul juga risiko terkait keamanan, efikasi, dan etik.

"Setidaknya kita (peneliti, red) bisa mengurangi tingkat risiko menjadi sebanding dengan manfaat yang diberikan apabila sel punca ini nantinya dapat menjadi layanan kesehatan di Indonesia," kata Nasih melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (29/7).
 
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat pembukaan seminar stem cell menyebut Kemenkes merespons positif upaya pengembangan teknologi sel punca.

BACA JUGA: Motif AH Tuduh Irjen Fadil Terima Rp 40 M dari Orang Kesayangan Ferdy Sambo Ketahuan, Oalah

Upaya itu menurutnya sejalan dengan enam transformasi kesehatan yang dicanangkan Kemenkes, salah satunya transformasi teknologi kesehatan.

"Jika nanti riset sudah sesuai dengan prosedur dan etik yang yang ada, serta hasil health assessment juga dikatakan layak, maka adopsi teknologi sel punca sebagai layanan kesehatan Indonesia bisa segera diwujudkan," kata Menkes Budi.

Ketua panitia webinar dan workshop Stem Cell Batch ke-17, Dr. Purwati menerangkan webinar tersebut kerja sama dengan Kemenkes, Komite Nasional Sel Punca Indonesia, AWMI dan IDI.

Tujuan workshop tersebut ialah untuk mendukung penyelenggaraan stem cell di Indonesia supaya tidak terjadi capital flight.

Kemudian untuk mendidik sumber daya manusia di bidang teknologi seluler dan molekuler untuk dapat mengembangkan dan mengaplikasikan di institusinya.

"Sehingga dapat mengembangkan riset translasional untuk percepatan aplikasi di klinik maupun di rumah sakit," ucap ketua Stem Cell Research and Development Center UNAIR itu.

Purwati menambahkan workshop tersebut mendapat sambutan antusias dari masyarakat yang datang dari berbagai wilayah sebagai peserta.

"Kami harapkan workshop ini bisa membawa manfaat semaksimal mungkin bagi pengembangan teknologi sel punca di Indonesia," ujar Purwati. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler