Update Analisis Tsunami, BMKG Sebut Ada 15 Gempa Susulan Bermagnitudo 5,6

Selasa, 14 Desember 2021 – 14:14 WIB
BMKG mencatat adanya gempa tektonik di wilayah laut Flores dan sejumlah aktivitas susulan lainnya. Foto: BMKG.go.id

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan kepada masyarakat Flores, agar tak beraktivitas di pesisir pantai.

Hal ini menyusul gempa tektonik di wilayah laut Flores pada Selasa (14/12) pukul 10.20 WIB.

BACA JUGA: Update Gempa Terkini, Ini Daftar Wilayah Waspada Tsunami di NTT

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan gempa tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo 7,4.  Episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 7,59 LS dan 122,24 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km arah barat laut Kota Larantuka, NTT, kedalaman 10 kilometer.

Dia menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Flores.

BACA JUGA: Puluhan Ribu Warga Sikka Mengungsi Akibat Gempa Berpotensi Tsunami

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip," kata dia dalam siaran pers.

Dia menjelaskan guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara, dan Lembata. Kemudian, Tambolaka, Waikabubak, dan Waingapu, lanjut Bambang, getaran dirasakan nyata dalam rumah seperti truk berlalu.

BACA JUGA: Ada Peringatan Tsunami, Warga Panik, Tinggalkan Rumah

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," jelas dia.

Bambang melanjutkan hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini berpotensi tsunami

BMKG menetapkan status waspada di Flores Timur bagian utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara, dan Pulau Lembata.

"Hasil pemantauan Tide Gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 cm di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur," kata dia.

BMKG, lanjut Bambang, juga mencatat adanya 15 aktivitas gempa bumi susulan dengan maksimum magnitudo 5,6.

Bambang mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, dia meminta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.

Dia juga mengharapkan masyarakat masyarakat memeriksa bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.

"Bagi masyarakat di wilayah utara pantai di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara, dan Pulau Lembata direkomendasikan tidak melakukan aktivitas di pesisir pantai dan tepian sungai," tegas dia. (tan/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler