jpnn.com, JAKARTA - Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) menyatakan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) makin kuat dengan impor 500 ribu ton.
Direktur Supply Chain Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto yakin importasi mampu memberikan dampak untuk menahan laju kenaikan harga beras.
BACA JUGA: Soal Polemik Impor Beras, Rektor IPB: BPS Bisa Sampaikan Data Akurat
Selama Desember Bulog mencatat sudah menyalurkan beras Operasi Pasar sebanyak 220 ribu ton per tanggal 30 Desember.
"Angka ini paling tinggi jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Adapun total dari Januari sampai dengan hari ini Bulog sudah menggelontorkan sebanyak 1,26 juta ton beras Operasi Pasar untuk meredam gejolak harga beras di pasar," ungkap Suyamto dalam keterangan yang dikutip, Sabtu (31/12).
BACA JUGA: Tegaskan Jateng tak Perlu Terima Beras Impor, Ganjar: Kemarin ada yang Protes
Menurutnya, sebanyak 200 ribu ton dari kuota 500 ribu ton jumlah beras impor sudah keluar dari negara asal dan saat ini sedang proses pembongkaran di beberapa pelabuhan di Indonesia.
Suyamto mengakui ada kendala karena ombak dan curah hujan tinggi sehingga sebagian kecil kapal beras impor ini ada yang belum berlabuh.
Namun, dia memastikan ketersediaan stok pangan yang dimiliki oleh Perum Bulog dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan penyaluran pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Dia optimistis Bulog mampu mengatasi kebutuhan lonjakan permintaan pangan maupun kondisi tak terduga lainnya.
"Masyarakat tidak perlu khawatir. Tidak ada masalah, kami jamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat,” pungkas Suyamto.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul