jpnn.com, PADANG - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Sumatera Barat, Rabu (6/5) atau hari pertama perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mencatat, terjadi penambahan 17 orang lagi warga Sumbar terinfeksi virus corona.
Total hingga kemarin, warga di Ranah Minang yang positif COVID-19 menjadi 238 orang, peringkat satu di Sumatera, sepuluh Indonesia.
BACA JUGA: Donald Trump Bandingkan Wabah Corona dengan Pearl Harbor dan 9/11, Sudah Siap Perang?
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal menyebutkan, lonjakan cukup signifikan terjadi di Kabupaten Agam dengan pertambahan lima orang warganya positif terinfeksi covid-19.
“Semuanya adalah tenaga kesehatan yang berjenis kelamin wanita, tiga orang dari Puskesmas Baso, satu bidan desa di Sungai Cubadak, dan satu orang lagi merupakan petugas labor Puskesmas Lubuk Basung yang pengambil sample swab di posko perbatasan,” katanya melalui relis resmi Gugus Tugas Covid-19 Sumbar yang dilansir Rakyat Sumbar.
BACA JUGA: Virus Corona Merajalela di Penjara, Sudah 21 Ribu Napi Kena
BACA JUGA: Fakta Corona di Sumbar: Ternyata Ini Kelompok yang Paling Rentan
Warga Agam yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut berasal dari berbagai daerah., tiga orang berasal dari Tabek Panjang, Kecamatan Baso, satu orang dari Lubuak Basuang dan satu orang dari Ampang Gadang, Kecamatan Ampek Angkek.
“Semuanya sekarang isolasi mandiri di rumah, karena termasuk kategori ringan dan tetap di bawah pengawasan ketat tim kesehatan,” katanya.
Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar ini menambahkan, dari Kota Payakumbuh ada tambahan tiga orang. Sebanyak dua orang dari Balai Nan Duo dan satu orang dari Lampasi Tigo Nagari.
“Mereka terkonfirmasi positif berdasarkan dari hasil tracing dengan kontak sebelumnya yang telah dinyatakan positif,” terangnya.
Dia menjelaskan, Kota Padang, berdasarkan hasil tracing di beberapa cluster, di antaranya Pasar Raya dan Pagambiran dan lain-lain, menambahkan warganya positif terinfeksi Covid-19.
“Mereka beralamat di Bungus Barat, Koto Pulai, Balai Gadang dan Pauh sebanyak tiga orang. Profesinya beragam, mulai dari ibu rumah tangga, mahasiswa, pedagang, tenaga kesehatan dan pegawai PU. Mereka isolasi mandiri dirumahnya masing-masing, karena masih kategori ringan,” bebernya.
Terbaru, Jasman menyampaikan Kabupaten Solok Selatan, mencatatkan tiga kasus pertama warganya yang positif terinfeksi Covid-19. Semuanya beralamat di Pakan Rabaa.
“Ada yang ibu rumah tangga, mahasiswa dan guru. Artinya masih dalam satu cluster. Karena termasuk kategori ringan, maka 2 orang isolasi mandiri di rumahnya dan 1 orang ibu rumah tangga usia 80 tahun dirujuk untuk dirawat di RS Semen Padang Hospital,” ungkapnya.
Jasman menuturkan, dengan demikian total yang telah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 di Sumbar sampai Rabu 6 Mei 2020 adalah 238 orang.
Rincian 98 orang masih dirawat, isolasi mandiri di rumah 61 orang, Bapelkes 13 orang dan di BPSDM 12 orang, meninggal dunia 16 orang dan sembuh 38 orang.
“Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai rumah sakit dan gugus tugas kabupaten kota se Sumbar, total Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 8.638 orang. Proses pemantauan 262 orang, dengan rincian karantina Pemda 135 orang dan 127 orang isolasi mandiri. Selesai pemantauan 8.376 orang.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 502 orang. Dari 502 PDP tersebut, 60 orang masih dirawat di berbagai rumah sakit rujukan sambil menunggu hasil lab. Dinyatakan negatif, pulang dan sehat sebanyak 441 orang dan isolasi mandiri di rumah dua orang.
Dalam catatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nasional, Sumatera Barat berada di peringkat sepuluh klasemen corona Indonesia. Di atas Sumbar ada Papua (248 kasus terkonfirmasi), Bali (277), Nusa Tenggara Barat (289), Banten (487), Sulawesi Selatan (665), Jawa Tengah (891), Jawa Timur (1.221), Jawa Barat (1.320) dan DKI Jakarta (4.770). (mul/rakyatsumbar)
Redaktur & Reporter : Adek