Kepala Petugas Medis Australia Brendan Murphy mengatakan pembatasan perjalanan internasional akan tetap berlaku setidaknya sampai tiga hingga empat bulan lagi, bahkan jika penerapan social distancing diperlonggar.
Profesor Murphy mengatakan kepada komite senat yang sedang mempelajari respon Australia terhadap COVID-19 bahwa peraturan yang berhubungan dengan perbatasan sepertinya akan menjadi langkah terakhir pelonggaran yang akan dilakukan pemerintah.
BACA JUGA: Peringatan Keras Presiden Palestina untuk Israel dan Amerika
"Dengan situasi internasional saat ini yang sedemikian rupa, relaksasi peraturan soal perbatasan akan sangat berisiko," katanya.
"Kami baru saja merekomendasikan kepada Kabinet Nasional agar kami melanjutkan larangan yang sangat ketat terhadap warga Australia. Pada dasarnya mereka hanya boleh meninggalkan negara itu jika ada keadaan luar biasa, dan siapapun, kecuali warga negara Australia yang pulang, dilarang masuk."
BACA JUGA: Siapa Pasien Pertama Virus Corona yang Telah Mengubah Hidup Kita
"Penyebaran internasional virus ini sangat besar."
Kabinet Nasional telah merancang rencana pelonggaran beberapa peraturan dalam waktu tiga minggu ini, tetapi Profesor Murphy mengatakan, tidak akan mungkin ada perubahan peraturan terkait perbatasan di antara rencana relaksasi tersebut.
BACA JUGA: COVID-19 Ubah Perilaku Hubungan Internasional
"Saya tidak membayangkan akan ada perubahan materi [terkait aturan perbatasan] dalam tiga sampai empat bulan ke depan," katanya. Peraturan mengenai jumlah orang yang berkumpul dapat berubah dalam beberapa minggu
Tetapi Profesor Murphy juga menyampaikan rencana perubahan peraturan yang akan ditinjau oleh Kabinet Nasional.
"Kami tentu tidak akan mempertimbangkan izin untuk pertemuan yang melibatkan orang dalam skala yang besar," katanya.
"Tapi ada beberapa relaksasi ukuran kelompok kecil yang dimungkinkan.
"Berbagai pihak meminta kami untuk mempertimbangkan serangkaian kebijakan, seperti misalnya olahraga komunitas.
"Tetapi kita harus mempertimbangkan risiko kesehatan masyarakat versus manfaatnya bagi masyarakat dan ekonomi." Ratusan ribu warga Australia mengakses tabungan pensiun lebih awal
Sementara itu, ratusan ribu warga Australia telah diberikan akses ke tabungan pensiun mereka, yang berjumlah $3,8 miliar untuk pembayaran awal, kata Bendahara Utama Josh Frydenberg.
Pemerintah memperkenalkan kebijakan yang memungkinkan warga yang kesulitan keuangan akibat krisis virus corona untuk mengakses hingga $10 ribu dari saldo tabungan pensiun mereka saat ini, dan $10 ribu lagi di tahun keuangan berikutnya.
Frydenberg mengatakan, dalam beberapa hari ke depan warga Australia akan melihat dan merasakan langkah kebijakan yang diambil melalui pembayaran ribuan dolar dibayarkan kepada orang Australia.
"Kantor Pajak Australia telah menyetujui 456.000 aplikasi, dengan total uang sebanyak $3,8 miliar," katanya.
"Formulir pengajuan pencairan dana itu sekarang ada di tangan bagian dana pensiun untuk dibayarkan selama lima hari ke depan." Penyebaran virus corona di California diduga jauh lebih awal
Dari Amerika Serikat dilaporkan, virus corona yang di California ternyata menyebar beberapa minggu lebih awal dari yang diperkirakan.
Seorang wanita 57 tahun meninggal karena COVID-19 pada 6 Februari, jauh lebih awal dari kasus lain yang dilaporkan di Amerika Serikat, kata petugas kesehatan wilayah Santa Clara, Sara Cody.
Sebelumnya diperkirakan bahwa kematian pertama Amerika Serikat akibat penyakit itu terjadi di negara bagian Washington pada 29 Februari.
Data rincian kematian ini bisa membantu pejabat kesehatan masyarakat untuk lebih memahami bagaimana wabah itu terjadi dan menyebar di Amerika Serikat.
Tambahan kematian dini juga dapat ditemukan di California setelah Gubernur Gavin Newsom mengatakan ia meminta pemeriksa medis dari seluruh negara bagian untuk mencari kematian yang mungkin disebabkan oleh virus corona mulai Desember 2019.
Photo: Gubernur California Gavin Newsom menyampaikan pidatonya, 19 Februari 2020, di Sacramento, California. (AP: Rich Pedroncelli)
Kematian wanita California dan dua kematian dini lainnya - pada 17 Februari dan 6 Maret - telah dikonfirmasi COVID-19 oleh otoritas kesehatan AS.
Santa Clara sebelumnya telah mengidentifikasi kasus penularan komunitas pertamanya pada 28 Februari, kata dr Cody.
Karena wilayah itu sedang mengalami musim flu yang buruk pada saat itu, banyak kasus yang mungkin telah salah diklasifikasikan sebagai influenza, katanya.
Dr Cody mengatakan, kasus-kasus itu kemungkinan merupakan "puncak gunung es", yang menunjukkan bahwa lebih banyak orang juga terinfeksi.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Republik Islam Iran Sukses Luncurkan Satelit Militer, Amerika Panik?