jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberikan update terkini terkait realisasi belanja negara pada Januari-Oktober 2021.
Sri Mulyani mengatakan jumlah belanja negara sebesar Rp 2.058,9 triliun atau tumbuh 0,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) yakni Rp 2.041,8 triliun.
BACA JUGA: Sri Mulyani Bertemu Menteri Keuangan AS, Bahas Apa?
"Belanja kami coba kendalikan tanpa mengorbankan kebutuhan COVID-19 yang masih sangat penting," ungkap Sri Mulyani seperti dikutip dari Antara, Selasa (16/11).
Menurut Sri Mulyani, realisasi tersebut telah mencapai 74,9 persen dari target APBN yang sebesar Rp 2.750 triliun.
BACA JUGA: Utak-atik APBN, Menteri Keuangan Kena Sentil Legislator, Keras
Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Markets itu memerinci belanja negara meliputi belanja pemerintah pusat Rp 1.416,2 triliun atau tumbuh 5,4 persen (yoy) dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp 642,6 triliun atau terkontraksi 7,9 persen.
Belanja pemerintah pusat telah mencapai 72,5 persen dari target yakni sebesar Rp 1.954,5 triliun, sementara TKDD mencapai 80,8 persen dari target Rp 795,5 triliun.
Belanja pemerintah pusat terdiri atas belanja kementerian/lembaga Rp 833,1 triliun atau tumbuh 14,8 persen (yoy) dan belanja nonkementerian/lembaga Rp 583,1 triliun atau minus 5,7 persen (yoy).
"Belanja kesehatan masih sangat tinggi, bahkan melonjak dan belanja bantuan sosial masih kami pertahankan cukup tinggi sehingga pemulihan ekonomi bisa berjalan," ujar Sri Mulyani.
Selanjutnya, Sri Mulyani mengatakan realisasi TKDD terdiri atas transfer ke daerah Rp 585,3 triliun atau terkontraksi 8,2 persen (yoy).
"Dana desa terealisasi Rp 57,3 triliun atau minus 5,2 persen (yoy)," tegas Sri Mulyani.(antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia