UPJ & 13 Politeknik Berkolaborasi Mengembangkan Kapasitas Kepimpinan 

Rabu, 25 Mei 2022 – 21:55 WIB
Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) bersama 13 politeknik peserta ERICA (Empowering Polytechnic Leaders in Indonesia) berkolaborasi. Foto dokumentasi UPJ

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) bersama 13 politeknik peserta ERICA (Empowering Polytechnic Leaders in Indonesia) berkolaborasi.

Ke-13 politeknik, yaitu Politeknik Caltex Riau, Politeknik Astra, Politeknik Aceh, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi.

BACA JUGA: Pendaftaran Kampus Mengajar Angkatan 4 Dibuka Hari Ini, Cek Link di Sini

Politeknik Tonggak Equator, Politeknik Indonesia Venezuela, Politeknik Indonusa Surakarta, Politeknik Unisma Malang, Politeknik Aceh Selatan.

Polytechnic of Wilmar Business Indonesia, Politeknik Pariwisata Batam, Politeknik Bhakti Kartini dan Politeknik Jambi menandangani nota pelaksanaan kerja sama di auditorium Politeknik Caltex Riau (PCR) pada 23 Mei 2022

BACA JUGA: Marselinus Jeramun Terpilih Jadi Ketua Ikatan Alumni Widya Mandala

Kegiatan yang telah dilaksanakan bersama sejak Desember 2021 ini akan dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan tindaklanjut bersama.

Di antaranya sertifikasi IC3 senilai Rp 1,7 miliar yang akan diterima peserta yang mengikuti secara penuh rangkaian program ERICA selama 6 bulan ini.

BACA JUGA: Menteri Johnny Dorong Perguruan Tinggi Siapkan Talenta Digital

Manfaat sertifikasi internasional ini didukung oleh mitra UPJ, yakni International Testing Center (ITC) yang telah mendanai pelatihan serupa di tahun 2018. 

Program saat itu bernama Indonesia Deans' Course for Private Higher Education Institution atau INADC-PHEI.

Eddy Yusuf, ketua Komite ERICA yang juga Wakil Rektor Bidang Operasional dan Kerja sama UPJ berharap National Multiplication Training (NMT) yang diterima setiap peserta dalam pelatihan ini bisa mentransformasi Politeknik di Indonesia untuk tata kelolanya di tahun-tahun ke depan.

Lebih lanjut Muhammad Ihsan Zul, S.Pd., M.Eng, alumni Dies NMT Indonesia tahun 2018 (alumni INADC-PHEI) yang adalah tim pengusul hibah dari Politeknik Caltex Riau (PCR) menekankan tentang konsep workshop ERICA yang dirancang dari survei kebutuhan riil pimpinan Politeknik di Indonesia.

Di samping hasil pengalaman panjang yang bersangkutan saat memimpin PCR.  

Ihsan menjelaskan, direktur, wakil direktur dan seluruh jajaran pimpinan Politeknik menyadari kurangnya pelatihan kepemimpinan yang mengangkat isu-isu riil dalam organisasi mereka.

Berbagi praktik baik dan praktik gagal institusi yang dipimpin untuk mentransformasi institusi melalui Project Action Plan (PAP).  

"Sejak 2018 setelah mengikuti program DIES NMT, PCR menggunakan PAP dalam menyusun Rencana Kerja tahunan PCR," pungkas Muhammad Ihsan Zul. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendibudristek Gandeng 46 Kampus Asing dalam Program IISMA


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler