jpnn.com, JAKARTA - Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam menyelenggarakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui program Matching Fund (MF) 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Tahun ini, UPN “Veteran” Jawa Timur berhasil mengikutsertakan 13 proposal dengan total penyaluran anggaran Rp 3,3 Miliar.
BACA JUGA: UPN Veteran Jatim Ikut 10 Program Matching Fund Kemendikbud Ristek RI
Program MF 2022 yang diikuti oleh UPN “Veteran” Jawa Timur tidak hanya disalurkan kepada masyarakat Indonesia di Indonesia, tetapi juga masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri, melalui kegiatan Bootcamp Pelatihan Media Sosial bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan.
Kegiatan ini lahir dari kerja sama dengan Unit Pengelola Zakat (UPZ) BAZNAS Bhakti Jaya Indonesia sebagai bagian dari lembaga pendidikan Indonesia yang beroperasi di Taiwan
BACA JUGA: Kabar Terbaru Tentang Mahasiswi UPN Veteran Jakarta yang Meninggal 2 Bulan Lalu
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh WeAreSocial dan Kepios[1], media sosial menjadi salah satu channel yang penting dalam memasarkan sebuah produk bisnis, dengan Instagram (84,8%) dan TikTok (63,1%) menjadi platform yang paling banyak digunakan.
Melalui rangkaian Bootcamp Pelatihan Media Sosial bagi PMI di Taiwan, UPN “Veteran” Jawa Timur bertujuan untuk memberikan pembekalan kemampuan digital kepada PMI di Taiwan demi meningkatkan kapabilitas mereka sebagai insan produktif.
BACA JUGA: Buntut Mahasiswi Tewas, Kegiatan Menwa UPN Veteran Jakarta Dihentikan
Kegiatan ini juga mendorong nilai inklusivitas yang diusung oleh UPN “Veteran” Jawa Timur dengan tidak hanya mengundang generasi Z PMI di Taiwan, tetapi juga generasi milenial dengan rentang usia 24 - 39 tahun, hingga 45 tahun.
Bootcamp ini juga merupakan kegiatan lanjutan dari Bootcamp Literasi Finansial dan Bahasa Inggris yang sukses diselenggarakan pada tahun 2021 lalu.
Dengan total saluran pendanaan hingga Rp. 1 Triliun, Program Matching Fund ini tidak hanya memungkinkan mahasiswa dan dosen untuk berkegiatan dan mendapat pengalaman di luar kampus, tetapi juga memungkinkan program pengabdian dengan jangkauan masyarakat dan kebermanfaatan yang lebih luas.
Mengomentari terlaksananya kegiatan ini, koordinator kegiatan, Praja Firdaus Nuryananda mengungkapkan Bootcamp Pelatihan Media Sosial ini merupakan bukti keberlanjutan dedikasi agar PMI di Taiwan dapat terus dapat bersaing dalam dunia kerja yang bergerak serba cepat.
"Setelah sukses melaksanakan Bootcamp Literasi Finansial dan Bahasa Inggris tahun lalu, kami menangkap keinginan para PMI di Taiwan untuk belajar memanfaatkan media sosial demi mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Oleh karena itu, kami berharap rangkaian bootcamp ini dapat memberikan kontribusi yang riil bagi para PMI di Taiwan dan kami harap dapat terus menjadi partner bertumbuh PMI di Taiwan,” ujar dia.
Sementara itu, Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur, Prof. Akhmad Fauzi, mengatakan bahwa talenta digital di era teknologi saat ini memang harus dibangun, melihat tuntutan yang ada di dunia industri.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan Bootcamp Pelatihan Media Sosial bagi PMI di Taiwan ini demi meningkatkan relevansi dan keselarasan pengembangan ilmu dan teknologi. Sebagai civitas akademika, dosen perlu untuk terus memastikan bahwa nilai-nilai yang dibawa selaras dengan kebutuhan zaman. Karena apabila tidak, Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan bisa jadi tidak tepat sasaran. Kami berharap, program Matching Fund ini dapat memotivasi para dosen untuk meningkatkan kualitas riset dan pengabdian masyarakat mereka, serta memotivasi mahasiswa untuk terus mencari pengalaman demi memperluas keahlian sosialnya,” tutup Akhmad Fauzi. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif