jpnn.com, BOGOR - Seluruh elemen bangsa diingatkan senantiasa menghormati dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Karena Pancasila tidak hanya mempersatukan, namun juga menjamin kebebasan, termasuk dalam memeluk agama dan keyakinan masing-masing.
BACA JUGA: MPR Gaungkan Empat Pilar, Polanya Beda dengan Era Orde Baru
"Berarti urusan agama di politik sebenarnya sudah selesai. Enggak boleh dibawa-bawa apalagi digunakan menyerang lawan politik dalam pemilihan kepala daerah," ujar Mahyudin pada sosialisasi empat pilar di Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/8).
Mahyudin mencontohkan pada pelaksanaan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu, agama terkesan diseret-seret pada panggung politik.
BACA JUGA: Ketua MPR Raih Gelar Kehormatan Asep Zulkifli Hasan
"Mestinya kalau kita yakin dengan agama kita, jangan mengkafirkan orang lain. Kadang yang tak rajin salat justru yang paling rajin (mengkafirkan orang lain,red)," ucapnya.
Politikus Golkar ini kemudian mengelompokkan ada tiga jenis negara di dunia ini. Yaitu negara yang banyak bicara dan banyak bekerja. Contohnya seperti Amerika dan sejumlah negara di Eropa.
BACA JUGA: Mahyudin: Pancasila Tak Disebutkan di Pembukaan UUD 1945, Tapi...
Kehidupan masyarakatnya cukup sejahtera. Kemudian negara yang banyak bicara namun sedikit bekerja. Serta negara yang sedikit bicara dan sedikit bekerja.
"Saya kira Indonesia tidak masuk pada salah satu dari tiga jenis ini. Karena saya melihat lain yang dibicarakan lain yang dikerjakan. Misalnya ekonomi Pancasila, tapi yang justru digunakan ekonomi liberal," kata Mahyudin.
Akibatnya kata Mahyudin, kesenjangan sosial masih sangat tinggi terjadi di Indonesia. Desa banyak yang belum dialiri listrik. Demikian juga jalanan banyak yang rusak. Serta permasalahan korupsi juga tidak selesai-selesai.
"Banyak oknum penjabat malah tak malu korupsi. Padahal seharusnya kalau mau kaya jadi pengusaha, bukan menjadi pejabat. Karena pejabat itu harus seorang negawaran," pungkas Mahyudin.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hidayat Nur Wahid: Bangsa Indonesia Digagas dan Didirikan Kaum Terpelajar
Redaktur & Reporter : Ken Girsang