jpnn.com, JAKARTA - Mengajak masyarakat cerdas dalam menggunakan plastik, Petrokimia Gresik menggelar program penukaran sampah plastik dengan paket sembako.
Petrokimia Gresik telah menyiapkan 8.600 paket sembako gratis untuk ditukar dengan sampah plastik.
BACA JUGA: 5 Pemain Gresik Petrokimia yang Layak Berangkat ke SEA Games 2021, Nomor 3 Spiker Terbaik Proliga
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan program tersebut sekaligus menjadi wujud peringatan Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April setiap tahunnya.
“Dalam hal ini, kami tidak hanya memberikan bantuan sembako secara cuma-cuma, tetapi juga mengajak masyarakat bijak mengelola sampah plastik sehingga masyarakat bisa menikmati manfaat ganda,” ujar Dwi Satriyo dalam siaran pers, Kamis.
BACA JUGA: Bangkitkan Dunia Seni Indonesia, Petrokimia Gresik Gelar Tabib Suci
Melalui program itu, para penerima bantuan harus menukar lima sampah botol plastik untuk setiap paket sembako.
Sampah plastik yang terkumpul kemudian akan dikelola oleh Bank Sampah binaan Petrokimia Gresik di masing-masing wilayah.
BACA JUGA: Begini Cara Cekindo Bantu Wujudkan Bali Bersih Sampah Plastik
Lebih lanjut, Dwi Satriyo mengungkapkan capaian Propernas Emas yang diraih Petrokimia Gresik akhir tahun lalu menjadi motivasi tersendiri.
Perusahaan terus meningkatkan standardisasi program di bidang lingkungan.
Program penukaran sampah plastik dengan sembako tersebut menjadi salah satu implementasinya.
“Ini merupakan aksi kecil, tetapi kami berharap program ini dapat menginspirasi masyarakat menjaga kelestarian lingkungan,” tandas Dwi Satriyo.
Dalam kesempatan sama, Kepala Desa Roomo, Rusdiyanto mengapresiasi kepedulian Petrokimia Gresik terhadap masyarakat dan lingkungan yang ada di Desa Roomo.
Menurut dia, program penukaran sampah plastik dengan sembako sejalan dengan program pengelolaan sampah yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik.
“Semoga bantuan ini dapat menginspirasi masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan karena pengelolaan sampah yang tepat itu harus dimulai dari lingkup keluarga,” pungkas Rusdiyanto. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayat Perempuan Mengapung di Sungai Ternyata Kepala Sekolah, Suami Bilang Begini
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha