Usai Bakar Rumah, Oknum TNI Tusuk Perut Sendiri

Minggu, 13 Juli 2014 – 07:32 WIB

jpnn.com - MEULABOH - Usai cekcok dengan istrinya, Serma Sul, warga kompleks ADB I, Desa Aleu Penyareng, Meureubo, Aceh Barat, langsung membakar rumahnya. Tak hanya itu, ia pun sempat menikam perut dan menggorok lehernya sendiri, mencoba bunuh diri.

Menurut Komandan Distrik Militer (Dandim) 0105 Aceh Barat Letkol Arm. Deny Azhar Rizaldi, kemarin, kepada wartawan, pelaku adalah anggota TNI dinas di Komando Rayon Militer (Koramil) 03 Kecamatan kaway XVI.     

BACA JUGA: Embat Komputer untuk Modal Kawin

Usai bertengkar dengan istrinya, Fat (40), pelaku langsung emosi."Serma Sul pun langsung menyiramkan bensin ke kasur. Istrinya melarang, tapi malah ditolak, istrinya menjadi korban tersambar api pada kedua kakinya,” ujar  Dandim Aceh Barat ini.

Melihat api menyala semakin besar, Serma Sul  bukan malah menolong istri dan anaknya keluar dari rumah. Ia malah pergi meninggalkan keluarganya dengan mengendarai mobil miliknya.

BACA JUGA: Dengar Kabar Istri Selingkuh, Napi Nekat Kabur

Sementara anak tertuanya bernama Eka, spontan menjerit meminta tolong kepada tetangga, sambil memapah ibu yang mengalami luka bakar serius pada kedua kakinya.

“Untung saja, istri dan empat anak Serma Sul dapat keluar dengan selamat dari rumah terbakar api yang semakin membesar itu,” kisahnya.

BACA JUGA: Lumpuhkan Komplotan Perampok Lintas Provinsi

Dalam insiden tersebut, tidak hanya kediaman Serma Sul saja yang  terbakar. Kata Deny, dua rumah tetangga, sebelah kanan dan kirinya, ikutan terjilat api. Yakni rumah Hudairi dan Wakijo (TNI). Untung empat unit pemadam tiba ke lokasi dengan cepat, sehingga kediaman Hudairi dan Wakijo masih dapat di padamkan.

”Rumah Wakoji terbakar 20 persen, kalau rumah Haudairi terbakar sekitar 60 persen,” perjelas Dandim 0105.

Warga sangat panik, saat itu. Istri Serma Sul langsung dilarikan ke RSU-CND Meulaboh, untuk memperoleh perawatan medis atas luka bakarnya. Sedangkan pelaku dalam pengejaran pihak TNI setempat.

Namun tak lama berselang, ketika Serma Sul berniat melarikan diri ke kampung halamannya di Sigli, Pidie,  melalui jalan lintas tengah Meulaboh – Geumpang, ia mengalami kecelakaan dengan menabrak tebing gunung di tikungan Kilometer (Km) 40, Desa Baroh Paya, Kecamatan Panton Reu, Aceh Barat, sekitar 45 KM dari lokasi rumah kebakaran.

Berdasarkan keterangan warga Desa Baroh Payah, tambah Deny, usai menabrak tebing, Serma Sul keluar dari mobil BK 168 ZI dengan sempoyongan. Pada bagian wajahnya mengeluarkan darah.

Pelaku sempat duduk bersama warga sejenak, namun  kembali bangkit menuju bagasi mobil. Tangannya memegang sebilah parang dan pisau. Lalu ia berkata kepada kerumunan warga.

“Ini uang. Ini kain kafan. Tolong antar jasad saya ke Sigli,” menutup ucapannya dengan menancapkan pisau pada bagian perut dan mencoba bunuh diri dengan menyayat lehernya. Spontan warga panik, bahkan ada yang menjerit sambil berlarian menjauh.

Sekitar sepuluh menit kemudian, petugas Polsek setempat tiba ke lokasi. Bersama warga mereka mengangkat tubuh Serma Sul untuk dibawa ke Puskesmas Meutulang, Kecamatan Panton Reu. Keterbatasan alat medis, sampai perawat meminta pasien dirujuk ke RSU-CND, Meulaboh.

Sekitar pukul 21.30 Wib, mobil ambulance membawa Serma Sulaiman tiba di RSU-CND. Dengan kondisi luka serius pada leher dan perutnya, tubuh anggota Koramil Kaway XVI itu, mengalami kejang-kejang saat ditandu. Tubuh dan wajahnya terlihat cukup pucat.

Dokter piket pada pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU-CND langsung memberikan perawatan medis. Kondisi kritis anggota TNI ini, mewajibkan diisolasi dalam ruangan ICU. Provost Kodim 0105 Aceh Barat pun berjaga-jaga di pintu masuk ruangan.

Dandim Aceh Barat menilai, Serma Sul menuntut ilmu hitam sampai tidak mampu berfikir jernih. Ia tega membakar rumah dan mencelakai istrinya.”Dia menabrak tebing gunung waktu lari itu, pasti karena mengalami stress setelah membakar rumah tempat anak dan istrinya,” asumsinya.

Apalagi, ucap Komandan Distrik Militer ini, berdasarkan keterangan dari tetangga dan sejumlah teman dekatnya, ia kerap cekcok dengan istri.”Sekarang dia dalam pengawasan ketat Provost. Khawatir kalau siuman (sadar) bisa-bisa melakukan hal-hal yang tidak diinginkan atau mencelakai orang lain, kita tidak boleh ambil risiko," tandasnya.(den)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Korsel Dirampok Sopir Taksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler