jpnn.com - JAKARTA - Kemarin sore Wakil Ketua Umum PAN yang juga ekonom senior Didik J. Rachbini terlihat menyambangi Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dikonfirmasi, Didik yang juga disebut sebagai salah satu dari lima kader PAN yang namanya disodorkan ke Jokowi, mengaku hanya berbicara masalah-masalah umum, tidak terkait dengan reshuffle.
BACA JUGA: Inikah Menteri yang Bakal Kena Reshuffle?
''Kalau menebak-nebak ya silakan saja,'' ujarnya saat ditanya apakah kedatangannya terkait tawaran untuk masuk sebagai menteri Kabinet Kerja.
Meski demikian, profesor di bidang ekonomi itu mengakui jika salah satu alasan PAN bergabung dengan pemerintah adalah untuk memberikan sumbangsih di bidang ekonomi.
BACA JUGA: Soal Reshuffle II, PAN Dikabarkan Dapat Tiga Kursi Menteri, Benarkah?
Apakah PAN mengincar kursi menteri ekonomi? Didik enggan menjawab tegas. ''Yang jelas, PAN punya banyak kader berkualitas,'' katanya diplomatis.
Didik mengakui, PAN menilai jika sektor ekonomi Indonesia yang tengah dalam menghadapi pelemahan, harus diperkuat. Di sisi lain, PAN juga melihat adanya beberapa menteri di bidang ekonomi yang kinerjanya kurang maksimal.
BACA JUGA: Elit KIH Kumpul di Rumah Ibu Mega, Bocorannya...Ini yang Dibahas
Meskipun, Didik enggan menyebut pos menteri mana yang dimaksud. ''Intinya, PAN ingin memperkuat posisi pemerintah, terutama mendukung ekonominya,'' ucapnya.
Menurut Didik, dirinya sebagai wakil ketua umum juga tidak terlibat langsung dalam pembahasan seputar rencana reshuffle. Sebab, topik tersebut merupakan domain Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang menjalin komunikasi langsung dengan presiden.
''Tapi kembali lagi, keputusan reshuffle itu sepenuhnya di tangan presiden,'' ujarnya.
Sebagaimana diketahui, PAN dikabarkan sudah menyodorkan lima nama kepada Jokowi - JK untuk posisi menteri. Selain Didik, empat lainnya adalah Sekjen PAN Eddy Soeparno, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, Wakil Ketua Umum PAN Asman Abnur, serta Hanafi Rais, wakil ketua Komisi I DPR yang juga putra pendiri PAN Amien Rais. (bay/dyn/owi/byu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penetapan Tersangka Kasus JICT Masih Sumir, Kok Bisa?
Redaktur : Tim Redaksi