Usai Bunuh Ibu Kandung, Anak Mengamuk, Menangis, Menyesal

Sabtu, 22 Agustus 2020 – 10:29 WIB
Terduga pembunuh ibu kandung diamankan anggota Polsek Maleber, Jumat (21/8). Foto: diambil dari radarcireboncom

jpnn.com, KUNINGAN - Dusun Bojong Desa Kadatuan Kecamatan Garawangi, Kuningan, Jawa Barat heboh mendengar peristiwa mengenaskan yang menimpa salah seorang warganya, Jumirah (75), Jumat (21/8).

Jumirah meregang nyawa, diduga dianiaya anak kandungnya sendiri OS (45).

BACA JUGA: Kesal Diomeli, Anak Bunuh Ibu Kandung di Ogan Komering Ulu

Berdasarkan informasi dihimpun, peristiwa mengenaskan tersebut terjadi pada Jumat sore sekitar pukul 17.00 WIB.

Warga sempat dikejutkan dengan keributan di dalam rumah Jumirah.

BACA JUGA: Anak Usia 18 Tahun Bunuh Ibu Kandung Pakai Sabit dan Bendo

Salah satu anaknya mengabarkan bahwa sang ibu sudah terkapar di dapur akibat dianiaya pelaku OS.

Tak hanya itu, OS yang selama ini dikenal warga menderita gangguan jiwa pun sempat mengamuk dan menyerang setiap orang yang ingin menangkapnya, tak terkecuali kakaknya tersebut.

BACA JUGA: Satu Keluarga di Sukoharjo Tak Keluar Rumah 3 Hari, Warga Mencium Bau Busuk

Hingga akhirnya kehebohan ini pun dilaporkan aparat Desa Kadatuan kepada anggota babinsa setempat untuk meminta bantuan mengamankan pelaku.

“Saya mendapat laporan dari perangkat Desa Kadatuan yang mengabarkan bahwa Ibu Jumirah dibunuh oleh anaknya. Saya pun langsung mendatangi tempat kejadian dan saat menemukan pelaku lalu saya coba menenangkannya,” ungkap Babinsa Kadatuan Pelda Sukirman kepada Radar Kuningan melalui sambungan telepon.

"Ternyata dia bisa nurut, kemudian saya mengecek ke dalam rumah, ternyata benar Ibu Jumirah sudah terkapar di dapur dengan kepala sudah bersimbah darah," imbuhnya.

Sukirman mengaku saat itu dia tidak langsung meringkus pelaku supaya tidak berontak dan kembali mengamuk.

Sambil terus melakukan pendekatan dengan pelaku, dia berkoordinasi dengan anggota Polsek Malaber untuk menangani kasus tersebut.

“Saya sempat ngobrol dengan pelaku dan menanyakan penyebab kematian ibunya. Pelaku mengaku dia yang membunuhnya, tetapi saat ditanya alasannya, jawabannya selalu berbelit," tuturnya.

"Pelaku juga sempat saya ajak melihat kondisi ibunya, dia sempat menangis seperti menyesal, tetapi sejurus kemudian dia seperti lupa,” imbuh Sukirman.

Hingga akhirnya anggota Polsek Maleber pun tiba di lokasi dan mengamankan pelaku. Jenazah Jumirah langsung dibawa petugas ke Kamar Mayat RSUD ’45 Kuningan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Saya tidak berhasil mengorek alasan pelaku membunuh ibunya dan bagaimana cara dia melakukannya. Hanya saja di tempat korban tergeletak saya melihat ada tabung gas dan ulekan, dan ada luka besar di bagian kepala korban,” ujar Sukirman.

Sementara itu, Kapolsek Maleber AKP Herbudiman mengatakan kasus pembunuhan ibu oleh anak kandungnya sendiri tersebut sudah dilimpahkan ke Polres Kuningan.

Pelaku sudah diamankan dan kini tengah dalam pemeriksaan tim penyidik. Sementara korban sudah dibawa ke Kamar Mayat RSUD ’45 Kuningan untuk dilakukan autopsi.

“Dari informasi warga dan keluarga mengatakan pelaku memang mengalami ganggungan jiwa sejak delapan tahun terakhir ini dan sering mengamuk. Pelaku sudah kami amankan dan jenazah korban sudah dibawa ke kamar mayat RSUD ’45. Kasusnya pun kini sudah dilimpahkan ke penyidik Polres Kuningan,” ungkap Herbudiman. (fik)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler