Usai Dicekik, Leher Feby Ditusuk

Senin, 03 Februari 2014 – 14:47 WIB
Feby Lorita. Getty Images

jpnn.com - JAKARTA -- Pelaku Asido April Parlindungan Simangunsong alias Edo (22) menghabisi Feby Lorita, di sebuah rumah di kawasan perumahan Puri Citayam Permai II Blok D4 RT 07 RW 022, Kelurahan Rawa Panjang, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/1) dinihari.

Usai dibunuh, mayat Feby dimasukkan ke dalam Nissan March putih berplat nomo F 1356 KA, milik pelaku.

BACA JUGA: Keterangan Pembantai Feby Menyusahkan Polisi

Kronologis pembunuhan berawal saat Edo dan Feby janjian bertemu di PGC Cililitan, Jaktim, Selasa (21/1) sekitar pukul 17.00 WIB.

Kapolrestro Jaktim Kombes Mulyadi didampingi Kasat Reskrim Polres Jaktim AKBP Didik Sugiarto dan Kapolsek Duren Sawit Kompol Imran Goeltom di Mapolres Jaktim, Senin (3/2), menjelaskan sekitar pukul 19.00 Feby datang ke PGC menggunakan Nissan March F 1356 KA.

BACA JUGA: Sopir Punya Pistol, Divonis 19 Bulan

Mereka kemudian pergi ke arah UKI, Cawang, Jaktim. Edo mengambilalih kemudi. Edo kemudian membawa mobil masuk Tol Cikampek. Di perjalanan terjadilah percakapan keduanya.

Menurut Kapolres, Edo mengungkapkan isi hatinya kepada korban. Namun, korban menolak karena tahu Edo sudah punya pacar. Edo pun tersinggung dan memukul Feby.

BACA JUGA: Anggota Geng Motor Curi Motor

"Korban dipukul sebanyak dua kali di bagian punggung dan mulut sehingga gigi korban copot," katanya.

Feby tak diterima dan akan menuntut pelaku. Namun, pelaku berupaya membujuk korban. Disepakatilah ganti rugi Rp 10 juta dan berdamai. Perjalanan terus berlanjut menuju Citayam, Depok, Jawa Barat.

Sekitar pukul 01.00, Rabu (22/1), mobil sampai di perumahan Puri Citayam. Menurut Kapolrestro, rumah itu milik keluarga Edo. Saat itu, rumah tidak ada penghuninya. Edo lantas membawa Feby ke dalam. Sekitar pukul 04.00, keduanya cekcok.

Kapolrestro mengatakan, saat itu Feby hendak ke belakang. "Lantas pelaku bertanya mau kemana, dijawab korban mau buang air," katanya.

Namun, Edo curiga. Lantas cekcok tak terhindarkan. Kata Kapolrestro, disitulah Edo mencekik leher korban. Saat korban lemas, Edo mengambil sebilah pisau di dapur. "Pelaku menusukkan pisau ke leher korban hingga korban meninggal dunia," ungkapnya.

Sekitar pukul 4.15, Edo membersihkan rumah. Walau sudah dibersihkan, namun jejak pembunuhan itu masih ada. "Kita menemukan bekas darah di gorden, lantai," kata Kapolrestro. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiba di Jakarta, Eksekutor Feby Langsung Diajak ke TKP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler