Usai Laga Arema Vs Persib, Bobotoh Asal Tasik Dianiaya Oknum Aremania

Minggu, 13 Agustus 2017 – 23:48 WIB
Bobotoh. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, TASIKMALAYA - Redi Rediansyah, 21, suporter Persib menjadi korban penganiayaan oknum Aremania usai laga Arema FC melawan Persib Bandung pada Sabtu malam (12/8).

Warga Kampung Saguling Panjang Kelurahan Cilamajang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya mengalami luka-luka dan dirawat di RS Kanjuruhan Kepanjen Malang, Jawa Timur.

BACA JUGA: Borneo FC Menang Dramatis Kontra PS TNI di Segiri

Keluarga Redi mengetahui peristiwa itu setelah mendapat telepon dari teman anaknya, sesama bobotoh.

Pria kelahiran kelahiran Tasikmalaya 1996 itu menjadi korban penganiayaan oknum Aremania usai pertandingan Arema vs Persib Sabtu malam di Stadion Kanjuruhan, Malang.

BACA JUGA: Ini Alasan Stefano Lilipaly Pilih Bali United dan Nomor Punggung 87

Keponakan Redi, Ihsam Mutaqin (24) mengatakan keluarganya sempat tidak percaya mendengar informasi Redi menjadi korban oknum Aremania.

Namun setelah dicek, dipastikan korban memang kerabatnya yang berangkat ke Malang untuk menyaksikan pertandingan Persib.

BACA JUGA: Pelatih SFC Cukup Senang dengan Kemajuan Pemain Lini Belakang

"Berangkatnya dari Bandung karena kerjanya di sana," ungkapnya kepada Radar (Jawa Pos Group) di rumah keluarganya di Kawalu, Kota Tasikmalaya kemarin (13/8).

Informasi terakhir yang diterima keluarga, Redi mengalami luka-luka di wajah, namun tidak sampai ke organ dalam.

Tadi malam keluarganya menyusul Redi ke Kejaten untuk memastikan kondisinya. "Inginnya tadi (Sabtu) malam langsung berangkat, jadwal keberangkatannya nanti (tadi) malam," terangnya.

Redi sudah sejak sekolah menjadi Bobotoh. Dia terbilang fanatik. Setiap Maung Bandung bertanding, Redi harus berada di tribun penonton, khususnya untuk partai penting. Tidak disangka, Redi akan menjadi salah satu korban kebrutalan oknum suporter.

"Sebelumnya enggak pernah kenapa-kenapa, ini pertama kalinya," tuturnya.

Keluarga Redi menyesalkan aksi sweeping dari para oknum suporter Aremania itu. Mengingat belum lama ini ada deklarasi damai antar suporter tim.

Keluarga berharap pihak berwajib bisa menindak para pelaku supaya bisa menjadi pembelajaran ke depannya. "Minimal ada mereka bertanggungjawab dengan keadaan Redi sekarang," katanya.

Tokoh masyarakat Kawalu, Aman (48) menilai Redi memiliki karakter lugu. Secara pribadi dirinya pun menyayangkan kenapa Redi yang malah menjadi korban tindakan anarkis dari suporter tim lawan.

"Di sini juga enggak pernah punya masalah, karena anaknya memang lugu," katanya. (rga)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Arema Melorot, Persib Naik Satu Strip


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler