jpnn.com - BENGKULU - Tim pelatihan daerah (Pelatda) Provinsi Bengkulu sepertinya harus bekerja keras untuk menurunkan berat badan para atletnya sekembalinya dari masa libur lebaran.
Soalnya, rata-rata atlet yang mulai mengikuti Pelatda terpusat mengalami kenaikan berat badan sekitar 2-3 kilogram.
BACA JUGA: Laga Panas, Polisi Bakal Kawal Pemain Persija
Ketua Panitia Pelatda Irwan Alwi mengatakan pengaruh Ramadan dan libur lebaran membuat berat badan sejumlah atlet cabang olahraga yang berkaitan dengan berat badan, naik.
Seperti halnya atlet gulat, taekwondo dan juga tinju. Over berat badan ini rata-rata 2-3 kilogram. Saat ini panitia pelatda tengah memikirkan bagaimana caranya untuk menurunkan berat badan atlet tersebut. Sehingga saat pertandingan di PON nanti berat badan atlet sesuai dengan klas yang diikutinya.
BACA JUGA: Try Out ke Malaysia, Tim Layar PON Kepri Ingin Pertahankan Gelar
"Kita tengah mencari cara untuk menurunkan berat badan atlet kita. Karena setelah puasa dan libur ada beberapa atlet yang tidak bisa mengontrol makannya sehingga berat badannya naik," kata Irwan kepada Radar Bengkulu (Jawa Pos Group).
Irwan menjelaskan memang secara konvensional banyak cara untuk menurunkan berat badan. Seperti lari di tengah hari. Cara ini memang sukses untuk menurunkan berat badan. Namun fisik juga akan menurun drastis dengan cara penurunan berat badan seperti ini. Jika atlet dipaksakan untuk menurunkan berat badan seperti itu, khawatirnya kondisi fisiknya tidak prima saat pertandingan berlangsung nanti. "Jadi kita memasukkan iptek untuk cara penurunan berat badan ini," terangnya.
BACA JUGA: Penyerapan Anggaran Rendah, Begini Kemenpora Tingkatkan Kinerjanya
Dia mengatakan panitia Pelatnas merencanakan untuk mendatangkan ahli nutrisi untuk menurunkan berat badan para atlet itu. Ahli nutrisi ini juga nantinya akan mengontrol kebugaran para atlet. Sehingga saat pertandingan nanti kondisi kebugaran para atlet akan semakin prima. "Kita ingin berat badan mereka turun namun kebugarannya tidak turun. Nanti ketika dipukul langsung KO," ujarnya.
Mendatangkan ahli nutrisi ini memang merupakan bagian dari program panitia Pelatda. Sekarang olahraga bukan lagi konvensional namun olahraga saat ini sudah dimasuki unsur ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Sehingga dengan metoda tersebut bisa memantau perkembangan para atlet yang bertanding mengacu pada klasifikasi berat badan.
"Metoda ini tengah didiskusikan dengan teman-teman mencoba membawa metode Iptek ke Bengkulu. Kita tengah mencari waktu yang tepat untuk mendatangkan ahli nutrisi itu," terangnya.
Selain itu juga, pekan depan para atlet akan melakukan tes VO to Matc atau tes kebugaran. Dalam kegiatan ini akan bekerjasama dengan Unib. Untuk melihat pada level mana kebugaran atlet yang tengah mengikuti training centre tersebut. "Selain itu kita juga akan mendatangnkan ahli nutrisi dari Jakarta," katanya. (del/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panpel Persib Siapkan 30 Ribu Tiket, Ini Daftar Harganya
Redaktur : Tim Redaksi