Usai Minum Tuak, Sempoyongan Ogah Dipapah, Didorong, Tewas

Jumat, 18 Desember 2015 – 06:01 WIB
Police Line. Foto: Ilustrasi.dok.JPNN

jpnn.com - SIMALUNGUN - Erprindou Tarigan (20) menyerahkan diri ke Polsek Panei, Rabu (16/12) malam. Dia merupakan pelaku pembunuhan Bintang Tarigan (44), petani yang ditemukan tewas usai minum tuak, Minggu (13/12) dini hari lalu.

Pino mengaku tak sengaja melakukan pembunuhan itu. Dia hanya mendorong hingga korban jatuh ke aspal dan meninggal dunia.

BACA JUGA: Anak Durhaka!! Aniaya Ayah Sendiri Pakai Linggis Cuma Gara-gara...

Informasi dihimpun Metro Siantar (Jawa Pos Group), tak lama di Polsek Panei, Pindo langsung dilimpahkan ke Polres Simalungun. Di Polres, Pindo mengaku bahwa dia tidak ada menyimpan dendam terhadap korban, yang masih ada ikatan keluarga dengannya.

Saat itu, Sabtu (12/12) sekira pukul 20.00 WIB, dia sedang nongkrong di warung tuak milik Besli Situmorang, masih di sekitaran tempat tinggal mereka di Huta Sipinggan, Nagori Panombeian, Kecamatan Panombeian Panei.

BACA JUGA: Semua Pintu Terkunci, Tapi Duit Rp 90 Juta di Toko Elektronik Amblas

Dia tak sendiri minum tuak di situ. Teman mereka, yakni Koral Sihombing, Risdo Saragih, Pak Ester Simanjuntak, Dedi Manihuruk dan pemilik warung Besli turut bersamanya waktu itu.

"Kami cerita-cerita sampai pukul 10.45 malam dan waktu itu dia (Bintang) datang dan sudah mabuk. Sempat dibilang “kasih dulu tuak itu” dijawab Besli sudah habis," terang Pindo kepada penyidik, Kamis (17/12).

BACA JUGA: Dua Hari, Enam Pelaku Diamankan

Bungsu dari 6 bersaudara ini mengatakan bahwa saat itu Bintang sudah mabuk dan hanya duduk di warung tersebut tanpa disuguhi tuak. Tak lama, satu per satu pengunjung warung pergi dan sebagian lagi memili bermain biliar yang ada di warung tersebut. Dan, sekira pukul 00.00 WIB, tinggal korban, pelaku, serta bersama pemilik warung yang berada di warung itu.

"Kuajak dia pulang sambil aku berdiri, dia juga langsung berdiri. Aku memegang tangan kanan dan tangan kirinya, posisiku berada di sebelah kanannya," ucap Pindo.

Saat itu mereka pun pergi meninggalkan warung tuak. Dan, sekitar 200 meter dari warung, tepatnya di persimpangan, terjadi adu mulut di antara mereka.

"Sudahlah, lepaskan aku, aku bisa sendiri," kata korban Bintang Tarigan yang ditirukan Pindo. Saat itu Bintang berjalan sempoyongan. Dan, tangannya masih dipegang Pindo.

Namun, Bintang berusaha melepaskan tangannya. Dan karena kesal tangannya dilepaskan, Pindo pun mendorong dada Bintang dengan kuat hingga terjatuh. "Sudahlah, Bang, pergilah, kau," ujar Pindo ketika itu sembari mendorong tubuh Bintang. Di depan Pindo, korban terjatuh ke belakang dengan posisi telentang dan kepala terbentur ke aspal.

Begitu jatuh, korban tidak bergerak lagi yang membuatnya kebingungan. Usai memastikan Bintang tak bernafas, Pindo meninggalkannya di lokasi itu dan pulang ke rumah. Sejak itu, tuduhan pun mengarah kepada Pindo, karena sejak kejadian itu, dia menghilang dari kampung tersebut.

Begitu menyerahkan diri, Pindo mengatakan bahwa dia tidak melarikan diri, melainkan pergi ke Kota Siantar di rumah adik ibunya karena ketakutan.

Menurut KBO Reskrim Polres Simalungun Iptu Isuandi Sinaga, korban dibujuk keluarganya dan sama-sama mengantarkannya ke Polsek Panei.

Dikatakan, antara korban dan pelaku masih memiliki hubungan kekerabatan dekat dan tidak pernah berselisih paham. "Pelaku mengaku menyesal dan mengaku tidak pernah berselisih paham. Korban sudah sempoyongan, sudah mabuk, makanya ketika hendak pulang, tangan korban dipegang pelaku," pukasnya.

Atas tindakan pelaku, Pindo dijerat Pasal 338 subs 351 ayat (3) KUH Pidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sebelumnya diberitakan, jasad Bintang Tarigan (44) terbujur kaku di Instalasi Jenazah RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar tampak penuh luka. Sebelum ditemukan tewas, Minggu (13/12) dini hari, diketahui bahwa terakhir kali korban terlihat minum tuak di warung sekitar rumahnya.

Informasi dihimpun dari Kanit Reskrim Polsek Panei Tongah Ipda B Manik yang mengantar jasad korban ke instalasi jenazah, korban ditemukan di pinggiran jalan, tepatnya di depan kediaman salah seorang warga di Huta Sipinggan, Nagori Panei Tongah, Kecamatan Panombeian Panei, Minggu (13/12) sekira pukul 02.00 WIB dini hari.

Kanit mengatakan bahwa korban ditemukan pertama kali oleh salah seorang warga sekitar dengan posisi terlentang, tubuh terluka dan sudah tidak bernyawa lagi. (TH/ara/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SADIS BANGET Ya! Gegara Cemburu, Gadis Ini Dicekik, Kepala Dibenturin Lalu Dibakar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler