jpnn.com - BANDARLAMPUNG - Peristiwa tewasnya Muria Dana (20) pada Jumat (19/12) lalu di Gg. Masjid, Enggal, Tanjungkarang Pusat, akhirnya terungkap. Polisi berhasil membekuk dua tersangka pembunuh Muria. Keduanya yakni RM (15) dan YN (17), pelajar sebuah SMA swasta di Labuhanratu, Bandarlampung.
RM dan YN mengeroyok Muria hingga tewas hanya lantaran kesal. Penyebabnya, keduanya beradu pandang dengan Muria usai menonton konser Superman is Dead (SID) di Lapangan Saburai, Enggal, malam itu.
BACA JUGA: Strerilisasi Gereja H-1 Natal
Kapolsekta Tanjungkarang Barat Kompol I Ketut Suryana mengatakan, RM dan YN tidak sendirian saat mengeroyok Muria. Keduanya dibantu oleh DL dan RG yang sampai saat ini masih dikejar polisi.
Menurut Ketut, Muria tewas akibat tusukan senjata tajam jenis badik. Dari penangkapan keduanya, polisi menyita dua unit motor Honda BeAT BE 3799 OT dan BE 8456 RT. ’’Keduanya ditangkap sekitar pukul 02.00 WIB tadi (kemarin, Red). Awalnya petugas meringkus RM di rumahnya di wilayah Kampungbaru, Kedaton. Baru setelah itu menangkap YN yang tinggalnya juga tak jauh dari rumah RM,” katanya kemarin.
BACA JUGA: Bentrok di Tempat Hiburan, Empat Polisi Jadi Tersangka Penganiayaan
Polisi terpaksa menyarangkan timah panas di kaki RM dan YN saat penangkapan. Menurut RM, dirinya hanya ikut-ikutan saja mengeroyok Muria. Dia menyebut, RG yang telah menusuk Muria. “Waktu nonton konser ketemu dia (korban,red). Terus sepelototan. Yang menusuk itu RG,” katanya.
RM juga mengaku malam itu sebelum mengeroyok Muria, dia dan rekan-rekannya berpesta tuak. Dia menuturkan, setelah melihat Muria tergeletak, dirinya langsung kabur. Sementara itu, YN sendiri masih tergolek lemah di RS Bhayangkara Polda Lampung. Ditangan kirinya terpasang selang infus. Sementara, di kaki kanan YN terliat bekas luka tembak.
BACA JUGA: Tanda Cinta Buat Ibu pada 22 Desember
Kasatreskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dery Agung Wijaya sebelumnya mengatakan, polisi telah membentuk tim pemburu pembunuh Muria.
Dery menyebut, ada dua tim yang dikerahkan. Tim tersebut gabungan personel satreskrim polresta dengan Polsekta Tanjungkarang Barat. ’’Polisi masih mendalami kasus itu. Untuk sementara, polisi baru memeriksa satu saksi, yang mengetahui peristiwa tersebut,” katanya.
Antoni Hidayat (20), rekan almarhum menuturkan, peristiwa tersebut terjadi setelah keduanya pulang menonton konser. Ketika di jalan, terjadi salah paham dengan seorang yang tak dikenal. Kemudian terjadilah keributan. ”Pas mau pulang sekitar pukul 20.30 WIB, di tengah jalan terjadi salah paham dengan orang yang tak dikenal. Kemudian terjadi keributan. Saya coba melerai. Orang itu mengeluarkan senjata tajam dan mengejar Dana,” ucapnya. (mhz/p1/c1/wdi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Berijazah Palsu, CPNS Guru Penjaskes Ini Ngaku tak Tahu
Redaktur : Tim Redaksi