Usai Pilpres, BUMN Harus Diaudit

Rabu, 15 Juli 2009 – 20:50 WIB

JAKARTA--Selain mengungkapkan tentang berbagai pelanggaran pemilu dalam pemilihan presiden (pilpres),  pengamat politik George Aditjondro juga menduga bahwa uang rakyat banyak mengalir dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan capresDia memberi contoh, adanya 9 pejabat BUMN yang sempat masuk timses pasangan SBY-Boediono

BACA JUGA: Yuddy Siap Hadapi Ical dan Paloh

Belakangan setelah mendapat sorotan publik, Hatta Rajassa sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, telah mencoret nama 9 pejabat BUMN itu dari daftar timses.

“Yang menjadi pertanyaan, apakah pasca pemecatan pejabat BUMN aliran dana kampanye juga di stop? Ini yang menjadi tanda tanya besar
Dan semua pelanggaran tersebut yang semestinya menjadi sorotan,” kata George kepada sejumlah wartawan dalam media talk show 'Kecurangan Pilpres 2009' di gedung Intiland Jl

BACA JUGA: JK Belum Bersikap, Oposisi atau Gabung SBY

Jenderal Sudirman Rabu (15/7).

Aliran dana tersebut tentu dikategorikan sebagai dana kampanye siluman
Menuurtnya, dana tersebut merupakan uang rakyat

BACA JUGA: Golkar Siap Gugat Hasil Pilpres

Dia menyarankan perlunya untuk membentuk sebuah komite audit investigasi independen yang bertugas mengaudit dana kampanye siluman tersebut. 

George juga mengakui bahwa demokratisasi di Indonesia masih perlu pembelajaran yang lebih baik lagiBuktinya rakyat Indonesia masih saja mendapat pelajaran demokrasi yang kurang sehatDi mana faktanya, rakyat Indonesia akhirnya terbiasa menerima uang sebagai konsekuensi untuk memilih salah satu figur(ica/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Bisa Rekomendasikan Temuan BPK ke KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler