BACA JUGA: 109.036 Napi Ikut Nyontreng
Mereka bisa secara legawa menyatakan mundur," kata Hidayat setelah mencontreng di tempat pemungutan suara (TPS) 1 kompleks rumah dinas di Perumahan Widya Chandra, Jakarta, kemarin.Tapi, lanjutnya, pengunduran diri tersebut tak dapat sekadar mundur
BACA JUGA: Waktu Mepet, KPU Tak Mau Tambah Surat Suara
Bahkan, Hidayat meminta harus ada koreksi tegas terhadap lembaga pimpinan Abdul Hafiz Anshary ituBACA JUGA: KPU: Total 176 Juta Pemilih
Menurut Hidayat, masyarakat akan menghargai sikap legawa jajaran KPU seandainya bersedia mundur sebagai pertanggungjawabannya, seusai pelantikan presiden terpilih"Akan ada apresiasi dari masyarakat," ujarnya.Bukan hanya Hidayat, Menteri Sosial (Mensos) Bachtiar Chamsyah juga mengeluhkan kinerja KPU yang tak pernah memuaskan itu"KPU tidak profesional," tegasnya setelah memilih di TPS yang sama dengan Hidayat.DPT memang masih bermasalahDi TPS tempat sejumlah menteri dan pejabat negara menggunakan hak pilih itu kemarin ditemukan nama gandaAntara lain, nama Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto KadimanSatu nama tertulis Kusmayanto Kadiman, satunya lagi Ir Kusmayanto KadimanSelain itu, nama Yusril Ihza Mahendra pun masih tercatat dalam DPT di TPS tersebutPadahal, dia sudah tak lagi menjabat dan tidak tinggal di rumah dinas(aga/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Pilpres, Sumut Rogoh Kas Rp50 M
Redaktur : Tim Redaksi