jpnn.com, JAKARTA - Mulai tahun depan, ujian sekolah berstandar nasional (USBN) diterapkan di jenjang SD, dengan penambahan jumlah mata pelajaran.
Perubahan dari ujian sekolah (US) menjadi USBN ini sejatinya merupakan keputusan penting.
BACA JUGA: USBN, Siswa SD Dipaksa Belajar Serius Semua Mapel
Namun sayang sosialisasinya masih minim. Beberapa guru SD belum mengetahui bahwa tahun depan USBN di jenjang SD ada delapan mata pelajaran (mapel).
Minimnya sosialisasi itu diantaranya disampaikan Yuli Irawati, guru SD negeri di Kec. Koto Parik Gadang Diateh, Kab. Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat.
BACA JUGA: Mulai 2018, USBN untuk Semua Mata Pelajaran
Guru kelas VI SD yang akrab disapa Ira itu mengatakan sampai saat ini belum ada informasi resmi dari pemerintah pusat terkait USBN di SD. Termasuk jumlah mapel USBN yang berjumlah delapan mapel.
Sebagaimana diketahui tahun ini tidak ada USBN di jenjang SD. Yang ada hanya ujian sekolah (US) dan terdiri dari tiga mata pelajaran.
BACA JUGA: 20 Persen Soal USBN SD Dibuat Kemendikbud
Yaitu bahasa Indonesia, matematika, dan ilmu pengetahuan alam (IPA). Untuk tahun depan, pemerintah mengganti US menjadi USBN dan terdiri dari delapan mata pelajaran.
Menurut Ira saat ini sejatinya sudah mepet dengan penyelenggaraan USBN di jenjang SD. "Kisi-kisi (USBN SD, red) juga belum ada," ungkapnya.
Dia berharap pemerintah pusat maupun daerah segera sosialisasi model baru ujian akhir di jenjang SD itu.
Sehingga para guru bisa bersiap sedini mungkin. Idealnya keputusan sepenting ini ditetapkan di awal tahun pelajaran. Bukan di tengah tahun pelajaran.
Sebagai guru dia hanya bisa menjalankan tugas. "Apabila ini sudah ada regulasi, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis, kami harus mengikuti," paparnya.
Dia meyakini apapun kebijakan yang ditetapkan pemerintah pusat, tujuannya untuk kemajuan pendidikan nasional.
Kepala Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Bambanh Suryadi mengatakan USBN di SD akan dituangkan dalam Permendikbud baru pengganti Permendikbud 3/2017.
"Sampai sekarang rancangan Permendikbud sudah selesai namin belum ditandatangani Menteri," katanya.
Dia menjelaskan jika Permendikbud itu sudah diteken Mendikbud, maka USBN di jenjang SD akan dijalankan.
Bambang mengatakan pola sosialisasi Unas dan USBN 2018 berbeda dengan sebelumnya. Selama ini narasumber sosialisasi dari BSNP dan Kemendikbud yang turun ke lapangan.
Untuk tahun depan, sosialisasi dilakukan oleh lima orang dari daerah. Meliputi unsur Dinas Pendidikan Provinsi, Kantor Wilayah Kemenag, dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) provinsi.
Menurut Bambang lima orang itu sudah mengikuti pelatihan pada 10-12 Desember lalu. Tetapi saat pelatihan itu, materi paling banyak tentang unas. Dia menjelaskan sosialisasi Unas maupun USBN belum bisa dilakukan Desember ini.
Terkait kisi-kisi USBN jenjang SD, Bambang mengatakan belum komplit. Namun dia mengatakan kisi-kisinya tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2017. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... USBN SD 8 Mata Pelajaran Mulai 2018 Kurang Sosialisasi
Redaktur & Reporter : Soetomo