BACA JUGA: Perawatan Pesawat 70 Persen Masih di LN
Meski demikian, industri-industri tertentu masih optimistis menghadapi lemahnya USD"Kami masih yakin dapat mencapai target laba bersih akhir tahun naik 40 persen banding 2010," kata Alim Satria, Executive Managing Director PT ALMI.
Satria mengatakan 72 persen dari total produksi pabriknya di kirim ke luar negeri
BACA JUGA: IHSG Berpotensi Melejit di Hari Terjepit
Pasar ekspor terbesar yakni, Amerika Serikat, mencapai 83 persenBACA JUGA: Merpati Jual 17 Pesawat Tua
"Total penjualan tahun lalu adalah 110.642 ton, naik 117 persen banding 2009," cetusnya.Nilai USD sendiri sejak akhir tahun lalu terus melemah terhadap rupiahTahun lalu, nilainya berkisar Rp 9.000 per USDAkhir pekan lalu, tercatat Rp 8.555 pe USD"Alasan, laba masih tumbuh 40 persen, sebab bahan baku ALMI 100 persen importSelanjutnya, kami mengolah sehingga memiliki value added," tambahnya.
ALMI sendiri pada kuartal pertama membukukan laba bersih Rp 25, 872 miliar atau tumbuh 43 persen banding tahun lalu di periode yang samaUntuk penjualan bersih Rp 859,199 miliar atau tumbuh 13 persen banding periode yang sama tahun lalu yakni, Rp 757, 826 miliarSepanjang tahun lalu, Grup Maspion itu juga mencatatkan rekor penjualan bersih yang tembus Rp 3 triliun, tepatnya Rp 3,019 triliun"2010, penjualan ALMI tumbuh 72 persen banding 2009," kata Satria.
Sampai akhir tahun, Satria yakin ALMI masih mendominasi di bisnis aluminium lembaran di Indonesia dan Asia TenggaraAlasannya, produksi pabrik ALMI bisa full capacityKapasitas terpasang sebesar 144 ribu ton untuk sheet dan 18 ribu ton, foil, per tahun(dio/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ritel Banting Harga Elektronik
Redaktur : Tim Redaksi