jpnn.com, JAKARTA - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia baru saja merayakan ulang tahunnya yang kedua, Kamis (28/10).
Meski baru berusia dua tahun, partai pimpinan M Anis Matta itu mulai memperlihatkan posisinya di publik.
BACA JUGA: Partai Gelora Rayakan Ultah ke-2 di Hari Sumpah Pemuda, Ini Capaiannya
Hal itu terlihat pada elektabilitas Partai Gelora yang menyodok ke jajaran 10 besar. Parpol dengan warna kebesaran biru itu tidak termasuk partai nol koma alias berelektabilitas di bawah 1 persen.
Menurut Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun, elektabilitas Partai Gelora saat ini di angka 1,1 persen.
BACA JUGA: Bandingkan dengan PKS, Anis Matta: Partai Gelora Lebih Indonesia
"Tentu belum cukup, tetapi itu angka baik mengingat usia kedua dan pemilu legislatif masih lebih dari dua tahun mendatang," kata Rico saat hadir secara virtual pada perayaan ultah kedua Partai Gelora yang ditayangkan melalui YouTube.
Rico menjelaskan hasil survei terakhir Median menunjukkan PDIP di peringkat pertama dengan elektabilitas 19,1 persen.
BACA JUGA: Analisis Qodari soal Gelora Jadi Ancaman bagi PKS di Pemilu 2024
Di bawah PDIP ada Gerindra dengan elektabilitas 16 persen, sedangkan PKB yang memiliki tingkat keterpilihan 10,2 persen masuk ke jajaran tiga besar.
Selanjutnya, secara berurutan ada Partai Golkar dengan elektabilitas 9 persen, Partai Demokrat (8,6 persen), PKS (6 persen), PPP (3,5 persen), NasDem (3,3 persen), dan PAN (2,4 persen).
Rico mengatakan Partai Gelora dengan elektabilitas 1,1 persen berada di peringkat kesepuluh. Walakin, elektabilitas parpol anyar itu sudah di atas Perindo (0,9 persen), PSI (0,8 persen), Partai Berkarya (0,7 persen), PBB (0,4 persen), Hanura (0,3 persen), Partai Ummat (0,1 persen), Garuda (0,1 persen).
Menurut Rico, survei Median juga memotret pendapat publik atas kehadiran partai baru. Hasilnya ialah mayoritas responden atau 56,3 persen mengaku setuju dengan partai baru.
Adapun 32,3 persen responden tidak setuju dengan kehadiran partai baru. "Kemudian yang menyatakan tidak tahu atau tidak jawab 11,3 persen," beber Rico.
Pria berkacamata itu menjelaskan Partai Gelora paling moncer dibandingkan parpol baru lainnya. "Gelora adalah partai yang populer dan perolehan cukup baik," kata Rico.
Namun, mantan aktivis mahasiswa yang kini berprofesi sebagai konsultan politik itu juga menyatakan keberhasilan Partai Gelora lolos parliamentary threshold (PT) akan ditentukan kemampuan dalam memenuhi harapan publik.
"Sekarang silakan Partai Gelora, kader, simpatisan, dan pengurus membuktikan dan memenuhi ekspektasi publik," beber dia.(ast/jpnn)
Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan