jpnn.com, VATIKAN - Fakta mengenai dugaan pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh peraih tokoh kemerdekaan Timor Leste yang juga peraih Nobel Perdamaian Uskup Carlos Ximenes Belo pelan-pelan mulai terungkap.
Vatikan kemarin, Kamis (29/9), mengakui telah menjatuhkan sanksi kepada mantan uskup agung Dili itu pada 2020 lalu. Namun, Takhta Suci ketika itu memutuskan untuk tidak mengungkapkannya ke publik.
BACA JUGA: Tokoh Timor Leste Penerima Nobel Diduga Cabuli Bocah
Sanksi tersebut membatasi ruang interaksinya dengan anak-anak dan melarang dia melakukan kontak dengan pihak-pihak di Timor Leste.
Vatikan baru buka-bukaan setelah majalah Belanda De Groene Amsterdammer mengungkap tudingan terhadap Belo oleh dua orang yang diduga menjadi korbannya.
BACA JUGA: Tokoh Pejuang Timor Timur Meminta Sesuatu, Jenderal Andika Langsung Beri Instruksi
Menurut laporan majalah tersebut, Belo melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki di tanah airnya beberapa dekade lalu.
Takhta Suci belum menjawab pertanyaan tentang kapan pejabat gereja pertama kali mencurigai kemungkinan pelanggaran oleh Belo, mengapa ia diizinkan pensiun dua dekade lebih cepat pada 2002 lalu dan mengapa ia kemudian dikirim ke Mozambik untuk bekerja sebagai imam misionaris dengan anak-anak.
BACA JUGA: WNA Asal Timor Leste Ini Ditolak Masuk ke Indonesia, Oh Ternyata
Pihak Konferensi Waligereja Timor mengatakan siap memberi dukungan jika dibutuhkan dalam penyelidikan yudisial yang timbul dari tuduhan tersebut.
“Jika ada proses hukum yang dijalankan di Timor Leste, Konferensi Waligereja Timor akan mematuhi dan bekerja sama dengan proses hukum tersebut,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diberitakan Associated Press, Jumat (30/9).
Pejabat pemerintah di Timor Leste, di mana Gereja Katolik memiliki pengaruh yang sangat besar, tidak menanggapi beberapa permintaan komentar pada hari Jumat, setelah Vatikan mengungkapkan sanksi terhadap uskup.
Uskup Belo memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1996 dengan sesama ikon kemerdekaan Timor Leste Jose Ramos-Horta untuk mengkampanyekan solusi yang adil dan damai untuk konflik di negara asal mereka karena berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan dari Indonesia.
Belo, yang diyakini tinggal di Portugal, belum membuat pernyataan publik sejak tuduhan itu dipublikasikan minggu ini. Upaya untuk menemukannya belum berhasil.
Belo adalah anggota Salesian Don Bosco, sebuah ordo religius Katolik Roma yang telah lama berpengaruh di Vatikan.
Salesian cabang Portugis mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka mengetahui "dengan sangat sedih dan heran" dari berita tersebut dan mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima dia setelah dia meninggalkan Timor Leste.
Namun, kantor Portugis menjauhkan diri darinya, mengklaim bahwa dia tidak lagi bergantung pada mereka.
Markas Salesian di Roma menekankan dalam sebuah email bahwa Belo tetap menjadi anggota ordo tetapi mencatat bahwa begitu dia menjadi uskup, dia melapor terutama ke Vatikan. (AP/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif