jpnn.com - JAKARTA - Kadiv Pemasyarakatan Kanwilkumham Jawa Tengah Yuspahrudin mengatakan kemungkinan besar kasus bisnis narkoba Freddy Budiman memang melibatkan petugas lapas.
Indikasi itu muncul karena menurut Yuspahrudin sangat kecil kemungkinan orang luar bisa memasukan barang-barang terlarang ke Lapas Batu Nusakambangan.
"Kalau misalnya Freddy masih bisa komunikasi dengan dunia luar, berarti itu kemungkinan ada petugas yang bermain," jelasnya, kemarin.
BACA JUGA: Kabareskrim Minta Freddy Budiman Segera Didor
Dia menambahkan, sebenarnya sejumlah lapas di Nusakambangan sudah steril dari sinyal. Bahkan Yus sendiri selama ini sangat kesulitan untuk mengontak Kalapas. Oleh karena itu jika ada komunikasi antara Freddy dan pihak luar sangat kuat kemungkinan dibantu oleh oknum petugas.
Oleh karena itu, sebagai antisipasi lapas-lapas di Nusamkambangan perlu dilengkapi alat pendeteksi sinyal. "Alat seperti itu saat ini dimiliki BNN. Menurut saya lapas di Nusakambangan membutuhkan tersebut," ujarnya.
Dengan adanya perangkat itu diharapkan petugas bisa dengan mudah mendeteksi keberadaan alat komunikasi di dalam lapas.
Sebagai pihak yang membawahi fungsi pemasyarakatan di Jawa Tengah, Yuspahrudin juga sudah meminta agar Kalapas Batu menelusuri kemungkinan keterlibatan anak buahnya. "Saya sudah minta Kalapas untuk mengambil langkah, baik penindakan maupun pencegahan agar hal ini tak terjadi lagi," ujarnya. (idr/gun)
BACA JUGA: Di Nusakambangan, Freddy Budiman Berfasilitas Hotel
BACA JUGA: Menko Anggap Isi Sumpah Jabatan Terlalu Berat untuk Diterapkan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rp 2,3 Miliar Sudah Termasuk Pembalut Wanita
Redaktur : Tim Redaksi