Usul Penggunaan RON 92 Dicurigai Skenario Masuknya Mafia Baru

Selasa, 21 April 2015 – 17:15 WIB
SPBU. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Penghilangan bahan bakar minyak (BBM) berjenis Premium (Ron 88) dan diganti dengan BBM Ron 92  sebagaimana rekomendasi tim reformasi tata kelola migas (TRTKM),  dicurigai skenario pergantian importir yang menjual BBM ke Pertamina.

"Saya menduga ini merupakan skenario importir lama diganti dengan mafia baru. Pergantian mafia dalam kepengurusan energi merupakan bentuk oligarki kekuasaan," ujar pengamat dari Asosiasi Ekonomi Poltik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng, Selasa (21/4).

BACA JUGA: Waduh! BBM Pengganti Premium Mengandung Zat Berbahaya?

Menurut Daeng, kecurigaannya didasari sejumlah fakta. Antara lain, bahwa usulan baru hadir di saat Pertamina berencana mengganti Premium dengan Pertalite yang mengandung RON 90.

Selain itu, Daeng, juga melihat pergantian RON 88 ke BBM RON 92 berpotensi ditunggangi pihak tertentu misalnya dengan mengupayakan adanya kebijakan mengganti aditive HOMC ke MTBE yang "berbahaya" bagi lingkungan.

BACA JUGA: Soal Donasi Acara Hair For Love, Ini Klarifikasi YKAKI

"Penghilangan Premium RON 88 dan menggantinya dengan RON 92 sebagaimana rekomendasi TRTKM akan menghilangkan hak masyarakat berpendapatan menengah ke bawah mendapatkan BBM murah dan terjangkau," ujarnya.

Karena itu pemerintah menurut Daeng sebaiknya mendukung penuh rencana Pertamina melahirkan BBM Pertalite yang mengandung RON 90.

BACA JUGA: Merasakan Beragam Penganan Negeri Kanguru di Australian Culinary Trails

"Pertalite RON 90 harus didukung pemerintah sebagai alternatif bagi masyarakat yang ingin mendapatkan BBM  dengan RON di atas 88, tapi dengan harga yang terjangkau dengan kemampuannya. Tanpa terpaksa membeli RON 92 atau 95 yang harganya pasti di atas RON 90," ujarnya.

Daeng juga menilai pemerintah perlu memastikan dan menetapkan produk BBM yang beredar di dalam negeri, harus menggunakan aditiv yang direkomendasikan lembaga internasional.

"Pemerintah harus menjelaskan kepada masyarakat tentang bahayanya penggunaan oksigenat yang tidak di rekomendasikan oleh  Environment Protection Agency (EPA) USA," katanya.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bir Jahe Khas Australia, Minuman Tanpa Alkohol yang Penuh Sensasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler