jpnn.com, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mengumumkan nama calon wakil presidennya pada menit-menit akhir masa pendaftaran calon presiden (capres). Harapannya, Jokowi memilih waktu atau timing untuk memublikasikan nama cawapres pendampingnya saat hari terakhir masa pendaftaran capres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 10 Agustus 2018 malam.
"Kalau usulan PPP, pada Jumat, 10 Agustus, jam sepuluh lewat sepuluh. Biar nomornya sepuluh sama seperti PPP," kata Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani usai pertemuan para sekjen koalisi pendukung Jokowi di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/8).
BACA JUGA: Eks Danjen Kopassus Ini Anggap Kubu Prabowo Kedodoran
Sejauh ini, kata Arsul, cawapres pendamping Jokowi masih menjadi rahasia. Anggota Komisi III DPR itu juga tidak ingin mengomentari hal itu karena bukan wewenangnya.
"Kesepakatan kami itu agar tidak berkepanjangan. Soal cawapres, itu telah menyerahkan ke Pak Jokowi. Jadi kami menunggu," tuturnya.
BACA JUGA: PAN Tetap Zulhas, PKS Perjuangkan Dua Nama
Meski demikian Arsul justru menyindir kubu yang akan menjadi penantang Jokowi di Pilpres 2019. Sebab, sampai saat ini koalisi yang akan mengusung calon penantang Jokowi tak kunjung terbentuk lantaran tarik ulur soal nama cawapres.
"Agak berbeda dengan teman-teman yang berada di luar koalisi yang pada saat ini berusaha membangun koalisinya. Itu yang empat partai itu, karena mereka belum selesai dengan soal yang belum jadi cawapres," pungkas Arsul.(tan/jpnn)
BACA JUGA: Pilpres 2019: Santri Muda Aceh Pastikan Dukung Joko Widodo
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Perkoalisian Bubar, Tommy Soeharto Maju jadi Capres
Redaktur : Tim Redaksi