Usulkan Nama Ismail Marzuki Gantikan Jalan Medan Merdeka Barat

Rabu, 04 September 2013 – 17:01 WIB
Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) H. Tatang Hidayat saat memberikan keterangan pers di kantor LKB, Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/9). LKB mengusulkan nama jalan Ismail Marzuki sebagai pengganti nama jalan Medan Merdeka Barat. Foto: Ricardo JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) tidak mau ketinggalan terkait rencana pergantian nama Jalan Medan Merdeka yang mengelilingi kawasan Monas. LKB mengusulkan nama komponis legendaris Ismail Marzuki sebagai pengganti Jalan Medan Merdeka Barat.

“Kami ingin mengusulkan Jalan Medan Merdeka diubah menjadi Jalan Ismail Marzuki. Mengingat nama beliau hingga saat ini belum diabadikan pada nama jalan di Ibu Kota negara, serta untuk mengingatkan pada generasi muda untuk menghargai jasa pahlawan bangsa serta memotivasi cinta tanah air," ujar Ketua Umum LKB, Tatang Hidayat di kantornya, Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/9).

BACA JUGA: Bupati Isolasi Miss World

Menurut Tatang, lagu-lagu gubahan Ismail Marzuki memiliki peran dalam masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pasalnya, karya pria yang akrab dipanggil Bang Maeng itu selalu menggelorakan semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

Total 240 lagu diciptakan Ismail Marzuki selama 44 tahun masa hidupnya. Di antaranya yang ternama adalah "Halo-Halo Bandung", "Gugur Bunga", "Melati di Tapal Batas", "Sepasang Mata Bola", "Bandung Selatan di Waktu Malam", dan "Selamat Datang Pahlawan Muda". Ada pula lagu-lagu ciptaannya yang menumbuhkan semangat cintah pada tanah air, seperti lagu "Rayuan Pulau Kelapa", "Indonesia Pusaka", "Ole Le di Kuta Radja", dan "Irian Samba".

BACA JUGA: Jalan Merdeka Didukung Jadi Jalan Soekarno-Hatta

Jasa Ismail Marzuki pun telah diakui oleh pemerintah pusat. Bertepatan dengan hari pahlawan 10 November 2004 sang maestro memperoleh gelar Pahlawan Nasional dari Presiden RI. Selain itu, lanjut Tatang, Ismail Marzuki adalah seorang putra daerah asli yang lahir dan tutup usia di tanah Betawi. Lahir di Kwitang, Senen pada 11 Mei 1914, Ismail Marzuki tutup usia di Kampung Bali, Tanah Abang pada 25 Mei 1958.

“Dengan adanya Jalan Ismail Marzuki, tidak hanya jalan itu mempunyai nilai sejarah kepada Bang Maeng, tetapi juga dapat mengangkat budayawan Betawi di Jakarta, karena beliau juga budayawan dan komposer Betawi,” terang Tatang. (dil/jpnn)

BACA JUGA: Pemilik Bangunan Malas Bayar Pajak

BACA ARTIKEL LAINNYA... Uji Coba Halte Transjakarta Bertenaga Surya Dimulai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler