jpnn.com - JAKARTA - Setelah menggunakan bahan bakar gas (BBG) untuk armadanya, kini Transjakarta juga menggunakan teknologi ramah lingkungan untuk fasilitas halte. Untuk pertama kalinya, halte bus Transjakarta mengaplikasikan teknologi tenaga surya untuk pasokan listrik.
Halte Polda Metro Jaya, Jalan Sudirman menjadi proyek percontohan (pilot project) halte ramah lingkungan berbasis tenaga matahari. Halte ini diresmikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tadi siang.
BACA JUGA: Ledakan di Kalideres Akibat Kebocoran Pipa Gas
Gubernur yang biasa disapa Jokowi ini mengatakan bahwa pihaknya berencana menambah halte Transjakarta ramah lingkungan. Penambahan akan dilakukan setelah evaluasi halte Polda Metro Jaya selama kurang lebih 2 bulan.
"Iya dicoba dulu di halte sini, dari solar cell ke listrik penggunaannya. Saya mau lihat kalau sudah benar dan dikoreksi sempurna baru akan diperluas ke tempat lain seperti terminal dan pasar," kata Jokowi kepada wartawan, Senin (2/9).
BACA JUGA: Ribuan Buruh Jakarta Akan Tuntut Janji Ahok
Menurut Jokowi, halte yang menggunakan panel surya ini hanya bisa dioperasikan pada siang hari. Pasalnya, saat malam hari tidak ada tenaga matahari yang bisa menghasilkan listrik.
Sebenarnya, sambung Jokowi, listrik dari tenaga matahari bisa disimpan dalam baterai untuk digunakan pada malam hari. Namun, penyimpanan baterai tersebut dianggap berbahaya mengingat halte Transjakarta adalah fasilitas umum.
BACA JUGA: Pembubaran Lokasari, Jokowi Diminta Bentuk Tim Investigasi
"Ini hanya bisa digunakan siang, yang malam akan tetap pakai listrik PLN. Karena tidak ada penyimpanan baterainya," terang mantan Wali Kota Surakarta ini.
Sementara itu Managing Director PT Eco Energi Persada (EEP), Bernadus Djonoputro mengatakan bahwa penggunaan teknologi tenaga surya di halte Transjakarta bisa menghemat pemakaian energi listrik.
"Lebih hemat listrik 85 persen," ucapnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pedagang Pasar Gembrong Siap Pindah
Redaktur : Tim Redaksi