Usung Program Inisiatif Baru 2021, Kementan Butuh Tambahan Anggaran Rp 10 Triliun

Selasa, 07 Juli 2020 – 20:06 WIB
Syahrul Yasin Limpo. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam dokumen rencana kerja pemerintah (RKP) 2021 yang mengambil tema "Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial", Kementerian Pertanian (Kementan) berkontribusi pada prioritas nasional pertama.

Yaitu memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan. Dari prioritas nasional pertama itu, Kementan terikat untuk melaksanakan program prioritas tiga.

BACA JUGA: DPR Minta Kementan Lakukan Terobosan yang Tidak Biasa

Yakni peningkatan ketahanan akses dan kualitas konsumsi pangan, serta program prioritas enam yakni peningkatan nilai tambah lapangan kerja dan investasi di sektor ril dan industri.

Syahrul menjelaskan berdasar arahan RKP 2021 yang disusun Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), itu selanjutnya Kementan merumuskan lima program yang telah disesuaikan berdasarkan nomenklatur dalam surat bersama Bappenas dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait pagu indikatif anggaran.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: FPI Tantang KPAI, Anies Baswedan Diminta Berhenti, Imbalan Anak Buah John Kei

Pertama, program ketersediaan akses dan konsumsi pangan berkualitas. Kedua, program nilai tambah dan daya saing industri. Ketiga, riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Keempat, pendidikan dan pelatihan vokasi.

Kelima, dukungan manajemen. "Dalam rangka menjabarkan program 2021 agar terarah dan fokus, Kementan telah merumuskan lima strategi kebijakan pembangunan pertanian," kata Syahrul dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Selasa (7/7).

BACA JUGA: Ini 5 Fakta seputar Kalung Antivirus Corona dari Eukaliptus

Dia menjelaskan lima strategi kebijakan pembangunan pertanian, pertama ialah menjaga ketahanan pangan. Kedua, meningkatkan nilai tambah dan daya saing pertanian.

Ketiga, menjaga keberlanjutan sumber daya pertanian, dan menjamin ketersediaan sarana dan prasarana pertanian.

Keempat, meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian. Kelima, mewujudkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan berorientasi pelayanan prima.

Dia menambahkan dengan memerhatikan situasi pandemi Covid-19 yang berdampak pada sektor pertanian 2020-2021, serta besarnya alokasi APBN yang tersedia, maupun target produksi komoditas utama pangan 2021, maka masing-masing eselon 1 Kementan telah menjabarkannya dalam bentuk kegiatan.

Contohnya, kata Syahrul, untuk Ditjen Tanaman Pangan menyusun rencana kegiatan seperti pengelolaan peningkatan produksi tanaman serelia dan aneka kacang dan umbi tanaman pangan.

Ditjen Holtikultura menyusun rencana kegiatan peningkatan produksi sayur.

Ditjen Perkebunan menyusun rencana kegiatan peningkatan produksi tanaman tahunan dan penyegar. Ditjen PKH menyusun rencana kegiatan kegiatan peningkatan produksi ternak.

Menurutnya, dalam rangka mendukung pelaksanaan program di atas, Kementan mendapat pagu indikatif 2021 sebesar Rp 18,43 triliun sesuai surat bersama pagu indikatif Bappenas dan Kemenkeu.

Besaran pagu indikatif dialokasi pada lima program. Alokasi terbesar diarahkan program ketesediaan akses dan konsumsi pangan berkualitas sebesar Rp 9,72 triliun atau 53 persen.

"Sisanya dialokasikan untuk program nilai tambah dan daya saing industri, program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan pelatihan vokasi, dan dukungan manajemen.

Dia menambahkan, pembangunan pertanian juga mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) pertanian.

Pagu alokasi DAK Kementan 2021 ialah Rp 1,4 triliun, yang diarahkan guna mendukung pembangunan perbaikan infratruktur dasar pertanian dan sarana pendukungnya di daerah.

"Ini guna mendukung tercapainya ketahanan pangan dan peningkatan komoditas pertanian strategis," kata mantan gubernur Sulawesi Selatan itu.

Syahrul yang dikenal dengan panggilan SYL itu menambahkan dalam rangka pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19 di pedesaan yang banyak bertumpu pada sektor pertanian, sekaligus untuk mengejar target produksi pangan utama yang telah ditetapkan dokumen RKP, maka pagu indiktif Rp 18,4 triliun yang dialokasikan untuk tahun 2021 tampaknya masih jauh dari memadai.

Oleh karena itu, untuk menjaga program yang telah dirancang maka Kementan mengusulkan program inisiatif baru. Pertama, peningkatan kapasitas produksi. Kedua, diversifikasi pangan lokal.

Ketiga, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan. Keempat, pengembangan pertanian modern.

"Tambahan anggaran yang diperlukan untuk mendukung program inisiatif baru tahun 2021 adalah Rp 10 triliun," kata SYL dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi IV DPR Sudin itu

Politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu lantas meminta dukungan Komisi IV DPR untuk menyetujui usulan tersebut.

"Melalui forum rapat kerja yang terhormat ini, kami mohon dukungan pimpinan dan para anggota Komisi IV DPR terhadap usul program inisiatif baru tersebut," ungkap SYL. (boy/jpnn)

 

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler