Usut Penyebar Narkoba di Kalangan Anak

Jumat, 15 September 2017 – 18:36 WIB
Sabu-sabu dan alat pengisapnya atau bong. Foto: Jawa Pos Radar Jogja

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Iskan Qolba Lubis mengecam penyebaran narkoba di kalangan anak-anak seperti yang terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menegaskan, penyebaran narkoba di kalangan anak merupakan perbuatan keji.

BACA JUGA: Modus Baru Peredaran Narkoba di Surabaya

"Dan ini memiliki agenda untuk menghancurkan masa depan bangsa karena anak merupakan generasi penerus," ujarnya, Jumat (15/9).

Seperti diketahui, pulujan anak-anak dan remaja di Kendari, mengalami gangguan mental dan kejang-kejang karena diduga mengonsumsi narkoba jenis baru bernama Flaka.

BACA JUGA: TNI Ungkap Peredaran Narkoba Berskala Internasional

Obat yang juga disebut bernama PCC atau mumbul itu menyebabkan satu anak meninggal dunia.

Iskan heran karena korban penyebaran narkoba sudah sampai di desa terpencil.

BACA JUGA: Efek Mengerikan Flakka, Pengguna Berubah Seperti Zombi

Karena itu, Iskan menegaskan, kondisi ini bisa dibilang darurat narkoba dan semua elemen harus bahu membahu memberantasnya.

Lebih lanjut Iskan meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) aktif mengusut tuntas kasus penyebaran narkoba di kalangan anak.

Kasus seperti ini tidak bisa dibiarkan, apalagi jumlah pengguna narkoba di usia anak dan remaja terus meningkat.

"Harus dibongkar siapa aktor intelektualnya dan motifnya. Apalagi kasus narkoba semakin mengancam anak-anak," paparnya.

Mengutip data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Iskan menyebut jumlah pengguna narkoba di usia remaja naik menjadi 14 ribu jiwa pada 2016, dengan rentang usia 12-21 tahun.

Iskan juga berharap pihak orang tua dan sekolah aktif memberikan pendampingan dan pemahaman pada anak terkait zat-zat berbahaya, seperti narkoba jenis terbaru itu.

Mengingat saat ini sudah banyak narkoba jenis baru, termasuk flakka yang telah masuk di Indonesia.

"Orang tua dan sekolah harus aktif memberikan pemahaman kepada anak, tentang apa itu narkoba dan bahayanya," pungkasnya. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler