jpnn.com - JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) - Indonesia Cyber Education Institute (ICE-Institute) menggandeng kampus top di China, yakni Tsinghua University, menyediakan ratusan mata kuliah online gratis untuk mahasiswa serta masyarakat umum.
ICE Institute merupakan pusat kuliah online yang diwadahi UT dan terakreditasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
BACA JUGA: 372 Guru dan 371 Nakes di Gorontalo Utara Menerima SK PPPK
Pelaksana Tugas Kepala ICE Institute Rahayu Dwi Riyanti mengungkapkan saat ini ada 10 ribuan mahasiswa dari 200 perguruan tinggi seluruh Indonesia yang mengambil mata kuliah online.
"ICE Institute menyediakan 200-300 mata kuliah online dari 28 PTN/PTS yang tergabung dalam konsorsium," kata Rahayu dalam konferensi pers Symposium on Digital Transformation Leading the Change in Higher Education akan diselenggarakan di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Selasa (20/6).
BACA JUGA: ICE Institute Gandeng UNESCO ICHEI, Kemendibudristek: Ini Tonggak Baru
Dengan jalinan kerja sama antara UT, ICE Institute bersama Tsinghua University, dan XuetangX, mata kuliah online yang tersedia makin banyak.
Rahayu mengungkapkan XuetangX menyiapkan 100 mata kuliah online yang sudah diakses oleh mahasiswa dan masyarakat umum secara gratis di ICE Institute.
BACA JUGA: Disporseni Nasional & Dies ke-39 Universitas Terbuka Lebih Semarak, Kekinian
Rektor UT Prof Ojat Darojat mengatakan ICE menyelenggarakan bermacam kuliah online dari banyak perguruan inggi dan penyedia pembelajaran daring di seluruh Indonesia.
Tujuan utama dari ICE Institute adalah untuk memfasilitasi penyediaan pendidikan berkualitas sekaligus menjamin kualitas layanan pembelajaran daring dan pendidikan jarak jauh.
"Lewat ICE Institute, pengguna akan termudahkan dalam memilih kuliah online yang tepat untuk pengembangan karier di era industri 4.0," ucapnya.
Dia memaparkan UT bersama ICE Institute, Tsinghua University, dan XuetangX, telah terlibat kerja sama sejak 2022, meliputi pertukaran mata kuliah, pengembangan mata kuliah bersama, pertukaran tenaga ahli, dan pelatihan bersama.
Sementara itu, Director of Online Education Center of Tsinghua University Ms. Xiaoxiao Wang menjelaskan simposium ini merupakan salah satu upaya bersama antara UT, ICE Institute, Tsinghua University, dan XuetangX sebagai bagian dari kerja sama tersebut.
Dia menilai perkembangan kuliah online di UT cukup pesat. Itu sebabnya Tsinghua University tertarik bekerja sama mengembangkan kuliah online.
Selain itu, dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama tahap kedua antara XuetangX dan ICE Institute untuk bersama-sama mengembangkan pendidikan daring yang berkualitas lebih mumpuni.
Pada kesempatan sama, Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek Nizam mengatakan kerja sama dengan Tsinghua University untuk berbagi kuliah sejalan dengan program Kampus Merdeka.
Mahasiswa dari Sabang hingga Merauke bisa ambil kuliah di mana pun.
"Nah, ICE Institute hadir untuk membantu mahasiswa di pelosok yang mungkin tidak punya akses ke universitas hebat. Mereka bisa kuliah daring di kampus-kampus besar," tuturnya
ICE Institute, lanjutnya, hadir untuk bisa diakses mahasiswa di pelosok negeri tanpa mereka harus bertatap muka ke Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan lainnya. Ini merupakan kelebihan ICE institue. Di saat bersamaan mereka tetap dibimbing dosennya.
Jadi, kata Nizam, ini bukan sekadar online learning, tetapi bisa memastikan mahasiswa itu benar-benar belajar, betul-betul mendapatkan ilmu dan mengerjakan tugasnya tanpa dibantu orang lain.
"Sekarang ICE bekerja sama dengan ICE institutenya China, yakni XuetangX.com yang diinisiasi Tsinghua University sehingga mahasiswa Indonesia bisa mengakses modul-modul kuliah di Tsinghua University secara gratis," terangnya. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad