UT Pioner PJJ, Simak Pesan Wapres Ma’ruf Amin

Selasa, 21 Juli 2020 – 12:51 WIB
Wapres Kiai Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan di acara wisuda daring UT. Foto: tangkapan layar di YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 903 mahasiswa Universitas Terbuka (UT) mengikuti wisuda Periode II tahun akademik 2019/2020 pada Selasa, 21 Juli 2020.

Para wisudawan yang mengikuti wisuda daring ini terdiri dari lulusan Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi (FE), serta lulusan Program Magister.

BACA JUGA: Lulus SNMPTN 2020, Sebanyak 100 Calon Mahasiswa Baru UT Dapat Beasiswa

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, wisuda UT kali ini dilaksanakan secara dalam jaringan (daring).

Meskipun digelar di tengah pandemi COVID-19, wisuda terasa lebih istimewa lantaran Wakil Presiden RI Kiai Ma'ruf Amin turut memberikan sambutan.

BACA JUGA: Rektor UT Kenalkan Pendidikan Jarak Jauh ke Para Pimred

Dalam sambutannya, Kiai Ma'ruf.meminta para wisudawan bisa menjadi agen perubahan dalam masyarakat.

Dia juga menyebutkan para wisudawan adalah kelompok elite dalam struktur masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Demokrat Sindir Pencalonan Gibran, Kader PDIP: Apa Perlu Dibuka Jejak Digital Pak SBY?

"Jumlah penduduk yang mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi masih sangat terbatas," kata wapres.

Dari 126,57 juta penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja, berdasarkan data survei angkatan kerja nasional (Sakernas) BPS Agustus 2019, hanya sekitar 12,27 juta atau 9,7 persen yang berkesempatan menikmati pendidikan tinggi dan merupakan lulusan universitas.

Dengan kondisi demikian, lanjutnya, pemerintah menghadapi tantangan besar dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang menjadi prioritas (pemerintah). Padahal, SDM unggul adalah kunci memenangkan persaingan global.

"Pengembangan SDM unggul dimulai dari lingkungan pendidikan, termasuk UT. Dalam mengembangkan SDM unggul tidak cukup hanya mengandalkan pembelajaran teoritis tetapi juga mampu menangkap berbagai dinamika masyarakat, dan menjadi katalisator peningkatan kapasitas masyarakat," paparnya.

Salah satu kriteria SDM unggul adalah tingkat produktivitas. Sayangnya kata Ma'ruf untuk produktivitas khususnya tenaga kerja, Indonesia bukan terbaik di ASEAN.

Berdasarkan data Asian Productivity Organization (APO) yang diterbitkan pada 2019 posisi produktivitas per pekerja di indonesia berada di peringat ke-5 dari 10 negara ASEAN.

Produktivitas per pekerja indonesia berkisar USD26 ribu atau hanya seperlima dari Singapura yang berada di peringkat pertama dengan produktivitas per pekerja USD142.300.

"Kita juga masih terpaut jauh dari Malaysia dengan produktivitas per pekerja yaitu USD 60 ribu. Dari data di atas kita harus mengakui bahwa upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM agar bisa berkompetisi secara global harus terus dipacu. Lembaga pendidikan termasuk UT turut memikul tanggung jawab besar untuk upaya tersebut," tuturnya.

Dia berharap dengan adanya UT yang menjadi pioner pendidikan jarak jauh (PJJ) bisa mendorong angka partisipasi kasar (APK) yang masih di bawah 40 persen.

UT selama ini menjadi mitra strategis pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Terutama memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan akses pendidikan tinggi sesuai semboyan making higher education of open to all, atau menjadikan pendidikan tinggi terbuka bagi semua.

Apalagi di masa pandemi seperti ini metode PJJ seperti yang dilaksanakan UT sangat cocok diterapkan.

"Harus diakui untuk belajar secara daring, UT merupakan leader di indonesia. Jauh sebelum perguruan tinggi lainnya menyelenggarakan PJJ secara daring, UT sudah melakukannya. Selain biaya terjangkau dan mudah diakses siapapun, kualitasnya pun terjamin. Meski demikian saya mengharapkan UT dapat terus melakukan upaya penyempuraan kualitas pendidikan. Selain penyempuraan kualitas pendidikan yang berbentuk hard skill juga soft skill," bebernya.

Wapres juga mengharapkan UT secara kreatif dapat menyisipkan bahan ajaran untuk memantapkan kesadaran dan pemahaman Pancasila sebagai ideologi bagi masyarakat Indonesia. Dengan kokohnya ideologi p6ancasila, dapat memperkuat identitas kebangsaan kita.

"Saya juga mengharapkan UT melakukan upaya pengesahan dan penguatan karakter mahasiswa agar senantiasa menempatkan kepentingan masyarakat sebagai yang utama tanpa memandang suku agama maupun golongan," tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Rektor UT Prof Ojat Darojat mengatakan, era tatanan baru, UT makin memantapkan posisinya sebagai leader dalam PJJ.

Dalam masa pandemi COVID-19, semua pembelajaran dilakukan jarak jauh. Dari sini UT membuktikan selangkah lebih maju karena perguruan tinggi (PT) lain baru mulai melakukan PJJ.

"Adaptasi tatanan baru yang dikampanyekan pemerintah bukan hal baru bagi UT. Tahun 2020 adalah masa masa sulit dengan COVID-19 tetapi saya yakin kita bisa menjalaninya masa tatanan baru dengan mematuhi protokol kesehatan," tandasnya.

Wisudawan terbaik dalam wisuda kali ini untuk program Magister adalah Amna Fitri, mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik dari UPBJJ-UT Banda Aceh dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00 (Predikat Kelulusan Dengan Pujian).

Sedangkan untuk program studi S1 lulusan terbaik adalah Tukiyah dari Program Studi Pendidikan Guru PAUD.

Mahasiswa UPBJJ-UT Purwokerto ini meraih IPK 3.99 (Predikat Kelulusan Dengan Pujian). (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler