Utamakan Cuan, China Dukung Ambisi Rusia Menjajah Ukraina

Senin, 28 Februari 2022 – 23:30 WIB
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin. Foto: ANTARA/HO-MFA/mii

jpnn.com, BEIJING - Pemerintah China menutup mata terhadap upaya penjajahan yang tengah dilakukan Rusia di Ukraina. Beijing memutuskan untuk terus berhubungan dagang dengan sekutu lamanya itu, memberikan sedikit napas yang sangat dibutuhkan ekonomi Rusia di tengah gelombang sanksi dari Amerika Serikat dan beberapa negara lain.

"China dan Rusia akan tetap melanjutkan kerja sama perdagangan secara normal dengan semangat saling menghormati dan saling menguntungkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Senin.

BACA JUGA: Ukraina Dibombardir Rusia, China Minta Warganya di Sana Diam Saja

AS bersama Kanada dan beberapa negara Eropa menghapus Rusia dari SWIFT pada Sabtu (26/2).

China menganggap sanksi terhadap sekutunya tersebut ilegal sehingga layak ditentang.

BACA JUGA: Reaksi Berbagai Negara Atas Invasi Rusia ke Ukraina, China Memang Beda

"China menentang sanksi untuk mengatasi masalah, apalagi sanksi unilateral tersebut tidak sesuai dengan hukum internasional," ujar Wang.

Menurut dia, sanksi bukan menyelesaikan masalah, justru menciptakan masalah baru.

BACA JUGA: China Bela Rusia, Taiwan Pilih Bersama Negara-Negara Demokratis

Ia mengingatkan AS agar tidak merusak kepentingan China dan pihak lain dalam mengatasi krisis Ukraina.

"Kami juga meminta agar pihak AS tidak mengganggu kepentingan China dan pihak lain ketika menangani masalah Ukraina dalam kaitannya dengan Rusia," ujarnya. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler