jpnn.com - JAKARTA - Utang PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) hingga kini terus bertambah, terakhir utang maskapai pelat merah itu Rp 7 triliun, kini sudah mencapai Rp 7,3 triliun. Hal itu diutarakan Direktur Utama Merpati Asep Ekanugraha saat menggelar jumpa pers terkait kondisi perseroan di Restoran Phinisi, Jalan Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta selatan, Senin (10/2).
"Utang Merpati terus bertambah, saat ini sudah besar Rp 7,3 triliun. Itu kepada pemerintah, BUMN, pajak, swasta, karyawan dan Pemda," terang dia.
BACA JUGA: Merpati Ajukan Rute Baru Pada Kemenhub
Dijelaskan Asep bahwa utang terbesar Merpati yakni pada BUMN, sebesar Rp 2,7 triliun. Sementara utang pada pemerintah sebesar Rp 2,4 triliun untuk pinjaman dana lunak.
"Untuk utang pajak sebesar Rp 0,873 triliun, kepada swasta Rp 1,01 triliun, utang pada karyawan Rp 0,262 triliun dan Pemda Rp 0,062 triliun," rincinya.
BACA JUGA: Komoditas Dongkrak Ekspor Jatim
Nah untuk menghapus utang tersebut, nantinya akan dilakukan program restrukturisasi dengan konversi piutang dalam bentuk saham dan menjalankan bisnis plan Merpati.
"Ini yang sedang kita jalankan," tukas Asep. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Sentimen Global Masih Positif
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Dunia Berdarah Bugis Siap Beli Merpati
Redaktur : Tim Redaksi