jpnn.com, JAKARTA - Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo membuka kemungkinan untuk mengevaluasi UU Cipta Kerja yang sudah disahkan pemerintah dan DPR apabila mantan legislator Komisi II itu terpilih menjadi Presiden RI.
Sebab, menurut Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) itu, aturan yang disebut Omnibus Law itu membuat berbagai kalangan dari pengusaha sampai buruh tidak nyaman.
BACA JUGA: Penganggur Mengeluh karena Dipungli saat Cari Kerja, Ganjar Siap Sikat Praktik Buruk
Dia mengatakan demikian setelah bertemu dengan kalangan buruh dan pelaku UMKM di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/12).
"Kami akan evaluasi, kalau kami ketemu pengusaha, bertemu pelaksana dari pemerintah, buruh, dan soal perburuhannya, kok, semuanya tidak nyaman," kata Ganjar menjawab awak media, Kamis.
BACA JUGA: Atikoh Ganjar Purnatugas dari Kwarda Jateng, Ini Sederet Prestasinya dalam 5 Tahun
Dia mengatakan bakal memprioritaskan dialog dengan semua pihak yang berkepentingan dalam UU Cipta Kerja selama proses evaluasi.
"Saya kira prioritas pertama mendudukan pemangku kepentingan agar bisa bersepakat," kata Ganjar.
BACA JUGA: Santri Dukung Ganjar Beri Pemahaman Tentang Kesehatan Mental Untuk Warga Kulon Progo
Eks Gubernur Jawa Tengah itu mengaku sudah bertemu dengan kalangan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk membahas kemungkinan UU Cipta Kerja dievaluasi.
"Saya sampaikan di Apindo, rasanya kami harus duduk bersama untuk me-review, apakah kami akan gunakan rezim pengusaha, rezim pengupahan, atau yang lain," kata Ganjar. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Aristo Setiawan