jpnn.com, JAKARTA - Kandidat anggota DPR dan DPRD kemungkinan bakal memilih bergabung dengan partai besar pada Pemilu 2019.
Kesimpulan itu dikemukakan Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kaka Suminta.
BACA JUGA: Pemilu 2019: Hanya 9 Partai Berpeluang Lolos ke Senayan
Dia sudah melakukan simulasi pola penghitungan perolehan kursi dengan sistem yang baru, yaitu sainte lague (SL).
"Dari simulasi yang kami lakukan, model penghitungan SL akan memberikan insentif kepada parpol besar dengan tambahan kursi di perlemen dibanding dengan penggunaan metode BPP (bilangan pembagi pemilih) seperti pada Pemilu 2014. Karena itu, kandidat bakal cenderung memilih partai besar," ujar Kaka di Jakarta, Jumat (22/9).
BACA JUGA: Tak Hanya Kuantitas, PAN Juga Utamakan Caleg Berkualitas
Menurut Kaka, kondisi tersebut membuat peluang parpol baru menempatkan wakilnya di parlemen semakin kecil.
Apalagi, dalam UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu juga disebutkan ambang batas parlemen ditambah dari 3,5 menjadi 4 persen.
BACA JUGA: Tjahjo Minta Partai Pemilik Kursi di DPR Tak Gugat UU Pemilu
"Jadi, bisa disimpulkan pembuat undang-undang telah dengan sengaja memilih memperkecil potensi jumlah parpol di parlemen dalam Pemilu 2019 nanti," ucapnya. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Polling: PKS dan PBB Paling Diminati pada Pemilu 2019
Redaktur & Reporter : Ken Girsang