jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Uzbekistan meminta izin kepada Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri untuk menampilkan Sang Proklamator RI Bung Karno di film dokumenter tentang tokoh muslim Imam Bukhari.
Dalam waktu dekat, Pemerintah Uzbekistan akan memproduksi film dokumenter tersebut.
Di dalam film itu, akan ada adegan saat Presiden Pertama RI berkunjung ke makam Imam Bukhari pada 1956 lalu.
Duta Besar (Dubes) Uzbekistan untuk Indonesia Ulugbek Rozukulov langsung menyampaikan niatan itu ketika beraudiensi dengan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di kantor pusat partai tersebut di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/4).
Hasto didampingi Ketua DPP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah dan Direktur Hubungan Luar Negeri Hanjaya.
BACA JUGA: Blongko Sewakan Indekos dengan Layanan Wanita, Sebegini Tarifnya, Lihat Tuh!
Dubes Rozukulov didampingi Second Secretary untuk Politik dan Ekonomi Muzaffar Abduazimov.
"Saya mewakili Pemerintah Uzbekistan dan pihak swasta yang akan memproduksi film itu meminta izin kepada Ibu Megawati Soekarnoputri terkait scene atau adegan Bung Karno," kata Dubes Rozukulov.
"Ada sosok yang akan memerankan Bung Karno saat momen Bung Karno mengunjungi makam."
Dubes Rozukulov menjelaskan Imam Bukhari merupakan tokoh ilmu pengetahuan yang revolusioner berasal dari Uzbekistan.
BACA JUGA: Megawati: Bukan Tidak Mungkin Semua itu Akan Menghilang
Dia menerangkan banyak scientist Islam yang terkenal di dunia memang berasal dari Uzbekistan.
Sementara itu, Hasto menyambut baik rencana produksi film tersebut dengan melibatkan sosok Bung Karno.
Hasto menekankan pihaknya akan memberikan informasi-informasi perihal kunjungan Bung Karno di Uzbekistan.
"PDI Perjuangan menyambut baik rencana produksi film mengenai tokoh Muslim Imam Bukhari, termasuk di dalamnya akan memuat adegan Bung Karno saat berkunjung ke makam ahli hadis itu pada 1956," kata Hasto.
Basarah memaparkan kaitan antara Bung Karno dan Islam.
BACA JUGA: Patung Bung Karno Tertinggi di Dunia Bakal Berdiri di Sini, Rp 11 M, Menghadap ke Selatan
Di Indonesia, Bung Karno memiliki hubungan dekat dengan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, dua organisasi Islam besar di Indonesia.
Sementara itu, di Uzbekistan, kata Basarah, Bung Karno sangat berperan atas penemuan makam Imam Bukhari.
Makam tersebut akhirnya ditemukan, dipugar, dan kini menjadi objek wisata dunia.
"Bung Karno yang meminta dicari dan ditemukan sebagai syarat berkunjung ke Moskow saat diundang Pemerintah Uni Soviet pada 1956 lalu," papar Basarah.
Dia menerima informasi bahwa direncanakan film itu nantinya akan diputar di Unesco.
"Film ini menggambarkan peradaban muslim di Uzbekistan dan peran Bung Karno dalam penemuan makam tokoh Islam, Imam Bukhari," ucap Basarah.
Dia beberapa waktu lalu ke Uzbekistan, menyempatkan diri berkunjung ke makam Imam Bukhari yang terawat dengan baik menjadi Mausoleum Imam Bukhari.
Basarah menambahkan pascapertemuan ini, akan ada rapat secara virtual untuk membahas soal produksi film ini, termasuk dengan melibatkan sejarawan dalam rapat itu.
Setelah Lebaran 2021 ini, kata Basarah, rombongan PDIP akan berkunjung ke Uzbekistan.
Usai audiensi, Hasto dan Basarah menyerahkan beberapa cinderamata kepada Dubes Uzbeskitan, antara lain logo partai dan batik pemberian dari Megawati Soekarnoputri. (tan/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei Charta Politika: PDIP Masih Juara, PAN Digusur PSI
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga