Vaksin Covid-19 Belum Jelas, Bu Menkeu Sebut Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan 4,5-5,5%

Selasa, 01 September 2020 – 19:34 WIB
Menkeu Sri Mulyani. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (SMI) menyatakan bahwa pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021  tergantung pada berbagai faktor.

Namun, mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan di kisaran 4,5 - 5,5 persen.

BACA JUGA: Sri Mulyani Ubah Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2020, Makin Tidak Sedap

“Kami sampaikan untuk range pemulihan ekonomi tahun depan adalah 4,5 persen hingga 5,5 persen,” kata Sri saat rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Selasa (1/9).

Teknokrat lulusan Universitas Indonesia (UI) itu menjelaskan, salah satu kunci penting pemulihan ekonomi tergantung pada skenario penanganan pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Wahai Para ASN, Tolong Simak Keputusan Bu Menkeu soal Subsidi Pulsa

“Apakah berhasil, dan apakah tersedia vaksin pada 2021 yang bisa didistribusikan kepada porsi populasi secara cukup signifikan,” kata menteri yang akrab disapa dengan panggulan Ani tersebut.

Selain itu, Ani menyebut pertumbuhan ekonomi juga tergantung pada akselerasi reformasi di bidang struktural untuk meningkatkan produktivitas, daya saing, dan iklim investasi.

BACA JUGA: Proyeksi Defisit APBN 2021 Dekati Rp 1.000 Triliun, Mbak Puan Ingatkan Pemerintah soal Utang

Faktor lain yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi ialah kemampuan fiskal untuk memperbaiki sisi permintaan (demand) melalui bantuan sosial tunai, ataupun pada pasokan (supply) di sektor produksi.

Ani juga menyinggung soal faktor global. Menurutnya, kemampuan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan Republik Rakyat Tiongkok  bisa memengaruhi upaya mengembalikan ekonomi dunia.

Ani juga mengungkap sejumlah lembaga negara juga memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021. International Monetary  Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan di angka 6,1 persen.

Adapun Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 ialah 4,8 persen. Selanjutnya Asian Development Bank (ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 di angka 5,3 persen.

Sebelumnya Ani merevisi prediksinya tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020. Mantan kepala Bappenas itu menjelaskan, pada periode Maret-April 2020 pemerintah memerkirakan ekonomi nasional tumbuh di kisaran -0,4  hingga 2,3 persen.

Namun, kata Ani, kondisi perekonomian terbaru membuat pemerintah mengubah forecast tersebut. 

“Berdasarkan data Juli, Agustus, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi 2020 akan lebih rendah dari perkiraan Maret, April, lalu. Yaitu 2020 ini kami perkirakan range -1,1 persen hingga 0,2 persen. Jadi, hanya mendekati nol,” kata Ani.(boy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler