jpnn.com, JAKARTA - Ditemukan iklan penjualan vaksin Covid-19 untuk tiga merek yaitu Pfizer/BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna, bahkan vaksin yang tidak terverifikasi di Darknet (Jalur gelap internet).
"Anda dapat menemukan apa saja di Darknet, jadi tidak mengherankan jika penjual di sana mencoba memanfaatkan proses vaksinasi yang sedang dilaksanakan hampir di seluruh penjuru dunia," kata pakar keamanan Kaspersky Dmitry Galov dalam siaran pers, di Jakarta, Senin.
BACA JUGA: Tiongkok Pengin Indonesia jadi Pusat Vaksin Covid-19, Lestari Moerdijat Bilang Begini
"Selama setahun terakhir, ada banyak penipuan yang mengeksploitasi topik COVID, dan banyak di antaranya berhasil."
Mayoritas penjual, lanjut Dmitry, berasal dari Prancis, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat.
BACA JUGA: Kombes Helmi Keluarkan Ultimatum: Ke Mana Pun Tetap Kami Buru
Harga per dosis berkisar antara USD 250 hingga USD 1.200, dengan biaya rata-rata sekitar USD 500.
Komunikasi dilakukan melalui aplikasi perpesanan terenkripsi seperti Wickr dan Telegram, sementara pembayaran diminta dalam bentuk mata uang kripto, terutama bitcoin.
BACA JUGA: MPR Minta Pemerintah Tangkap Peluang Jadi Pusat Vaksin Covid-19 ASEAN
Mayoritas penjual "bawah tanah" sudah melakukan sekitar 100 hingga 500 transaksi, yang menunjukkan mereka telah menyelesaikan penjualan sedangkan kejelasan barang tersebut masih belum diketahui efektivitasnya.
Dari informasi yang tersedia untuk para ahli Kaspersky, tidak dimungkinkan untuk mengetahui berapa banyak dari iklan tersebut yang merupakan dosis vaksin yang tepat dan berapa banyak iklan yang merupakan penipuan.
Untuk terhindar dari penipuan, ahli Kaspersky mengimbau publik untuk tidak membeli produk, termasuk vaksin di Darknet.
Jika melihat iklan tentang sesuatu yang berhubungan dengan Covid, perhatikan baik-baik URL situs yang dikunjungi.
Jika hanya satu huruf yang terlihat tidak pada tempatnya, atau jika .com yang biasa telah diganti dengan .com.tk atau sesuatu yang serupa dengan itu, dapat dicurigai itu adalah phising.
Perhatikan juga tata bahasa dan tata letak di situs yang dikunjungi dan email yang diterima. Jika terlihat mencurigakan, jangan pernah untuk melanjutkan akses lebih jauh.
"Penting bagi pengguna untuk terus berhati-hati terhadap setiap kesepakatan yang terkait dengan pandemi, dan tentu saja membeli vaksin dari forum Darknet bukan ide yang baik," kata Galov. (ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Review Realme Narzo 30A: Hp Sejutaan Buat Main Gim, Joss!
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha