Vaksinasi Dosis Ketiga untuk Tenaga Kesehatan Menggunakan Vaksin Moderna

Sabtu, 10 Juli 2021 – 05:59 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan akan menggunakan Vaksin Moderna.

Menurut dia, penggunaan Vaksin Moderna itu sudah melalui diskusi dengan Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai penasihat independen.

BACA JUGA: Warga Australia Berusia 40 Tahun ke Bawah Akan Mendapat Vaksin Moderna atau Pfizer

"Mengenai program ini, vaksin ketiga kepada tenaga kesehatan akan diberikan menggunakan vaksin Moderna," ujar Budi dalam konferensi pers dipantau via daring di Jakarta, Jumat (9/7).

Budi menambahkan rencana vaksinasi ketiga itu juga sudah disetujui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN).

BACA JUGA: Bio Farma Siapkan Sinopharm dan Moderna untuk Vaksinasi Gotong Royong

Menurut Budi, pemberian vaksin ketiga itu sebagai upaya menjaga tenaga kesehatan agar bisa konsentrasi bekerja.

Sebab, ujar Budi, tenaga kesehatan setiap hari bertemu dengan virus yang tinggi kadarnya, sehingga mereka harus dilindungi.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Menkes Budi Gunadi Sadikin

"Penting untuk dipahami vaksinasi ketiga hanya diberikan kepada nakes," kata dia.

Budi berharap pemberian vaksin dosis ketiga itu dapat memberikan kekebalan yang maksimal terhadap variasi-variasi mutasi virus yang ada.

"Vaksin Moderna ini rencananya akan datang di hari Minggu (11/7) ini, diharapkan mulai minggu depan sudah bisa dimulai," ucapnya.

Lebih lanjut Budi juga menyampaikan bahwa pada Juli 2021, Indonesia akan kedatangan 33 juta dosis vaksin Covid-19.

Salah satunya ialah Vaksin Moderna dari Amerika Serikat sebanyak 4 juta dosis.

Menurutnya, setiap bulannya Indonesia akan kedatangan vaksin Covid-19. Pada Agustus tahun ini sekitar 45 juta dosis, September sekitar 55 juta dosis, dan pada Oktober mencapai 85 juta dosis.

"Data ini bisa berubah karena memang ada ketidakpastian dari sisi suplainya, tetapi setidaknya secara akumulasi sampai akhir tahun ini kita bisa menerima 441 juta dosis. Jadi harusnya sudah memenuhi kebutuhan vaksinasi seluruh target," katanya. (antara/jpnn)

 

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler