jpnn.com, JAKARTA - Varian baru COVID-19 kembali muncul. Varian baru yang diberi nama Lambda ini telah menyebar di 29 negara, terutama Amerika Latin.
Menanggapi hal tersebut anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta pemerintah segera bertindak.
BACA JUGA: Seleksi CPNS 2021 Sudah Dibuka, Ada 689.623 Formasi yang Diperebutkan
Paling tidak mengantisipasi dengan mengetatkan semua akses masuk ke wilayah Indonesia.
"Pemerintah perlu segera mengantisipasi dengan adanya kebijakan pengetatan akses masuk Indonesia."
BACA JUGA: Junimart Minta Pemerintah Awasi Penyaluran Insentif Bagi Nakes
"Hal ini untuk mencegah varian baru COVID-19 yang berkembang di luar negeri masuk ke Indonesia," ujar Sukamta di Jakarta, Rabu (30/6).
Dia mengatakan, pemerintah perlu mengambil pelajaran berharga dari kurang maksimalnya upaya menangkal masuknya COVID-19 varian Delta yang muncul pertama kali di India, kemudian terdeteksi ada di Indonesia.
BACA JUGA: Anggaran KPI Mencapai Rp 60 Miliar, Bagaimana Kalau Dialihkan untuk Penanganan COVID-19?
Menurutnya, varian Delta masuk ke Indonesia kemungkinan karena longgarnya kebijakan akses masuk Indonesia.
Beberapa ahli epidemiologi menyayangkan kebijakan pengetatan akses masuk Indonesia yang hanya memberi waktu karantina selama 5 hari.
"Padahal rekomendasi WHO jelas menyebut 14 hari. Jika pemerintah masih abai soal pengetatan pintu masuk, maka sangat mungkin varian Lambda dan varian COVID-19 lainnya masuk ke Indonesia," ujarnya.
Sukamta memandang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diberlakukan pemerintah belum menyinggung soal pengetatan akses pintu masuk ke Indonesia.
Dia mencontohkan sudah berulang kali ada sorotan masyarakat terkait masuknya ratusan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok dan ratusan warga India.
"Karena itu dalam rangka kebijakan PPKM Darurat, pemerintah perlu lebih mengetatkan akses pintu masuk ke Indonesia, baik melalui bandara, pelabuhan, dan pintu-pintu perbatasan," katanya.
Dia meminta pemerintah saat ini fokus kepada keselamatan warga karena kebijakan yang inkonsisten dan cenderung masih longgar akan menyulitkan dalam pengendalian penyebaran COVID-19.(Antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang