jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkap varian baru Covid-19 yakni Kappa B.1617.1. telah ditemukan di ibu kota.
Oleh karena itu, Riza meminta warganya tetap beraktivitas di rumah saja.
BACA JUGA: Waspada! 55 Anak di Jakarta Terpapar Covid-19 Varian Baru
Menurutnya, peningkatan jumlah pasien yang terpapar varian baru Covid-19 di Jakarta juga sudah makin menyerang anak-anak.
"Yang paling penting adalah kembali ke masyarakat, untuk tetap berada di rumah, karena varian baru ini sangat cepat menular dan membahayakan, sekalipun juga cepat sembuhnya, tetapi faktanya sekarang anak-anak kita sudah banyak yang terpapar virus corona," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis (1/7) malam.
BACA JUGA: Ada Varian Baru Lagi, Pemerintah Jangan Abai, Jaga Pintu Masuk
Riza mengatakan, Pemprov DKI dibantu Kementerian Kesehatan terus melakukan penelitian terhadap varian dan penyebaran virus tersebut.
"Karena itu selagi diteliti, mohon untuk di rumah saja karena itu adalah tempat teraman," ujar Riza.
BACA JUGA: Wagub Ahmad Riza Ajak Semua Elemen Bergerak Bersama untuk Jakarta Bangkit
Satu varian baru Covid-19 kembali ditemukan di DKI Jakarta, yakni varian Kappa B.1617.1.
Varian tersebut merupakan varian Covid-19 yang pertama kali ditemukan di India seperti varian Delta B.1617.2.
Temuan varian Kappa di Jakarta disebut dalam dokumen pemaparan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam rapat koordinasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Selasa (29/6) lalu.
Adapun Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, varian baru COVID-19 itu perlu diwaspadai karena kecepatan karakter penyebaran yang cukup cepat.
"Tentu dengan adanya varian baru harus lebih waspada karena kecepatan menyebar lebih cepat," tutur Widyastuti.
Saat ini Dinkes DKI Jakarta telah melakukan "surveillance genomic" atau pelacakan varian baru Covid-19 menggunakan metode "whole genome sequencing" (WGS).
Dinkes DKI menemukan 128 kasus varian baru di Jakarta yang termasuk "variant of concern" (VoC), yakni 111 varian Delta, sebelas varian Alpha, lima varian Beta dan satu varian Kappa.
Varian baru COVID-19 juga teridentifikasi pada segmen anak-anak. Dari klasifikasi usia, 29 varian baru terdeteksi pada usia 0-5 tahun, 6-18 tahun (26 kasus), 19-59 tahun (71 kasus) dan lansia 60 tahun ke atas (dua kasus).
Oleh karena itu, Widyastuti kembali memperingatkan warga untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat, terutama pemakaian masker saat beraktivitas di luar rumah.
"Ini harus diantisipasi prokes harus kuat, mobilisasi warga harus betul-betul dibatasi dengan baik," ucapnya. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Adek